Jakarta (ANTARA News) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta masyarakat tidak berspekulasi dengan menduga-duga motif orang tidak dikenal yang menembak anggota Provos Ditpol Air Mabes Polri Bripka Sukardi di depan Gedung KPK.

"Tunggu penelusuran kepolisian. Kita tidak bisa mengembangkan persepsi yang tidak berdasarkan bukti," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi, di Gedung KPK Jakarta, Rabu tentang dugaan teror terhadap KPK terkait peristiwa penembakan Bripka Sukardi.

KPK, lanjut Johan, siap membantu pihak kepolisian untuk menelusuri dan mengungkap penembak Bripka Sukardi.

"Sebagai sesama penegak hukum, tentu kita bantu segala hal yang bisa membantu pihak kepolisian," kata Johan.

KPK telah menyerahkan rekaman dua kamera pengintai atau closed- circuit television (CCTV) setelah peristiwa penembakan berlangsung, Selasa (10/9) malam.

"Kami ikut prihatin terhadap peristiwa ini dan menyampaikan bela sungkawa yang mendalam baik kepada keluarga petugas kepolisian maupun kepada Polri," kata Johan.

Bripka Sukardi meninggal dunia usai ditembak oleh orang tidak dikenal di Jalan HR Rasuna Said depan Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa sekitar pukul 22.20 WIB.

Korban ditembak saat mengawal sebuah truk. Korban saat itu sedang mengemudikan sepeda motor bernomor polisi B-6671-TXL dan akibat tembakan tersebut korban terluka pada bagian leher, perut dan dada.
(I026/A013)

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013