Jakarta (ANTARA News) - Dirjen Penyelenggaraan Haji dan umroh Anggito Abimanyu mengatakan dalam dua hari pemberangkatan jamaah calon haji ke Arab Saudi, tingkat ketepatannya mencapai 88 persen.

"Untuk sementara ada dua yang delay, yakni kloter satu Jakarta Bekasi dan Medan," ujar Anggito usai meluncurkan layanan perbankan dan sistem informasi pengendalian petugas dan jamaah haji di Asrama Haji Bekasi, Kamis.

Anggito mengatakan, hasil evaluasi dua hari pertama pemberangkatan jamaah calon haji (10-11 September), tidak ada pemberangkatan yang mengalami keterlambatan kecuali yang dua tersebut.

"On time performance mencapai 88 persen," katanya.

Pada pemberangkatan hari pertama (Selasa, 10/9) terdapat 10 kelompok terbang (kloter) dengan jumlah jamaah sekitar 4.054, sedangkan pada hari kedua (Rabu, 11/9) terdapat 13 kloter dengan total jamaah 5.264.

Pada kesempatan yang sama Anggito juga kembali menyampaikan ditambahnya petugas keamanan haji Indonesia untuk menyikapi meningkatnya tindak kejahatan di Arab Saudi.

"Jumlah petugas keamanan sekitar 45 orang terdiri atas anggota Polri dan TNI, jumlahnya ditambah menjadi dua kali lipat dibanding tahun lalu sekitar 20-an," katanya.

Tahun ini, kata Anggito, juga untuk pertama kali dibuka sektor khusus berupa posko keamanan di sekitar Masjidil Haram.

"Tugasnya untuk memastikan apakah ada jamaah tersesat atau kehilangan untuk dibawa ke posko terdekat," katanya.

Standar operasi prosedurnya, tambah Anggito, begitu ditemukan jamaah tersesat langsung di bawa ke sektor khusus, diberi minum, diperiksa kesehatannya, untuk kemudian diantar ke pemondokan.

"Karenanya petugas diwajibkan mengenakan seragam agar mudah dikenali," tambah Anggito.

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2013