Kfar Giladi, Israel (ANTARA News) - Serangan roket Hizbullah menewaskan 15 orang di Israel utara, Minggu, termasuk 12 prajurit cadangan yang dipanggil untuk bertugas, dan itu merupakan serangan dengan jumlah kematian tertinggi Israel dalam satu hari sejak meletusnya perang Lebanon. Militer menyatakan prajurit-prajurit cadangan itu sedang bersiap-siap mengambil bagian dalam operasi darat di Lebanon selatan ketika mereka tewas dalam serangan roket di kawasan pertanian Kfar Giladi. Petugas medis menyebut jumlah kematian 12, sementara puluhan orang cedera, dalam serangan rudal tunggal paling mematikan dari pejuang Hizbullah. Sejumlah rudal kemudian menghujani kota Haifa, Israel utara, menewaskan tiga orang dan mencederai 121 lain, Reuters melaporkan. mengutip petugas medis dan media setempat. Seorang komandan polisi mengatakan kepada Radio Israel, sebuah roket menghantam dua rumah yang berdekatan, merobohkan sebagian bangunan-bagnunan itu. Sejumlah orang terperangkap di bawah reruntuhan. Pada 16 Juli, sebuah roket Hizbullah menewaskan delapan pekerja di sebuah stasiun kereta-api di kota Haifa, Israel utara. Dengan kematian-kematian itu, jumlah orang Israel yang tewas dalam serangan roket di Israel utara menjadi 48 sejak perang meletus pada 12 Juli setelah Hizbullah menangkap dua prajurit Israel dalam serangan lintas-batas. Menurut polisi, hampir 200 roket menghantam Israel utara pada Minggu. Puluhan roket juga menghantam pusat komersial kota perbatasan Kiryat Shmona yang ditinggalkan banyak penduduknya, membuat sejumlah toko dan mobil rusak, kata saksi mata. Hizbullah telah menembakkan lebih dari 2.700 roket ke Israel selama konflik Lebanon. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006