Son mengatakan Leverkusen tak memiliki beban, sebaliknya Moyes akan menjadi pusat perhatian tampil di Old Trafford dalam laga perdananya setelah menggantikan pelatih legendaris Alex Ferguson yang telah menciptakan sejarah panjang nan membanggakan United di turnamen Eropa itu.
"Suasana hati lagi baik dalam skuad Bayer dan kami tidak punya beban apa-apa di Inggris," kata penyerang berusia 21 tahun itu kepada AFP. "Manchester United adalah jelas favoritnya.
"United sendiri tidak menunjukkan awal yang baik pada musim ini, tapi tak ada sanggahan mengenai kualitas pelatihnya dan tim ini.
"David Moyes melatih Everton selama bertahun-tahun, dia berpengalaman sekali di Liga Premier dan dia memiliki tim kelas dunia. Jujur saja, akan menjadi istimewa bisa bertanding di sana."
Son melanjutkan, "Cukup sulit dengan adanya Manchester United, Shakhtar Donetsk dan Real Sociedad di grup kami. Namun kami sangat siap dan kami bukan lawan mudah bagi mereka."
Ambisi Son tampil di Liga Champions membawanya hijrah dari Hamburg yang dibelanya sejak umur 16 tahun pada 2008. Dia pindah ke Leverkusen Juli lalu untuk dilatih Sami Hyypia yang adalah mantan kapten Liverpool.
Son tampil sebagai pemain sayap kiri selama lima kali laga pertama Leverkusen pada musim ini dan mencetak gol pembuka saat timnya ini menang 3-1 dari Freiburg.
Tinggal lima tahun di Jerman, Son kini fasih berbahasa Jerman, kendati mengaku sempat mengalami syok budaya saat pindah dari Chuncheon di Korea Selatan, ke Hanseatic Hamburg.
"Pada mulanya, saya tak paham apa-apa, tak bisa berbahasa baik Bahasa Inggris maupun Bahasa Jerman, jelasnya saya dibantu seorang penerjemah. Namun saya kursus singkat bahasa di sekolah dan kini saya tak punya masalah apa-apa."
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2013
