Milan (ANTARA News) - Jika juara Liga Skotlandia Celtic bisa merepotkan juara Liga Champions tujuh kali AC Milan pada laga perdana Grup A Liga Champions Kamis dini hari WIB lusa, maka itu sudah menjadi peluang terbaik, lapor AFP.

Dua pekan lalu para penggemar Rossoneri bersuka cita setelah mantan bintang mereka Kaka kembali ke San Siro setelah berada di Real Madrid selama tiga musim.

Namun sejak itu perkembangan justru terjadi tak seperti diharapkan klub asuhan Massimiliano Allegri ini yang tampil alakadarnya di Serie A dan memanjangnya daftar pemain yang cedera.

Milan memulai liga dengan menang 2-0 dari pendatang baru Verona dan meski Rossoneri berbalik mengalahkan Cagliari 3-1 di kandang dengan penampilan yang tak juga meningkat, perjalanan mereka ke Torino hari Minggu lalu hampir berakhir dengan petaka.

Torino sukses mengeksploitasi renggangnya pertahanan Milan dan melancarkan serangan balik eksplosif hingga sempat memimpin 2-0 sebelum kemudian gelandang Sulley Muntari memperkecil kedudukan pada menit 87.

Lalu satu penalti pada masa injury dari striker Mario Balotelli membuat Milan akhirnya bisa meraih satu poin. "Kami saat itu tak bermain bagus," aku Allegri.

Allegri mengatakan itu tak bisa terulang Kamis dini hari WIB nanti melawan Celtic, kendati Rossoneri mungkin tak bisa diperkuat gelandang Riccardo Montolivo, Kaka, striker Stephan El-Shaarawy dan dua bek Ignazio Abate serta Mattia De Sciglio.

"Kami mesti bekerja keras. Kemasukkan lima gol dalam tiga pertandingan tidaklah bagus. Kami tak boleh lagi tergelincir menghadapi Celtic Rabu (waktu setempat) nanti," kata Allegri.

Di atas kerta Milan akan memenangkan pertandingan ini, namun kendati berbeda kelas --Celtic hanya pernah sekali memenangkan Piala Eropa pada 1967 sedangkan Milan sudah tujuh kali-- pasukan asuhan Neil Lennon terkenal pandai membongkar pola permainan lawan dan kerap merepotkan tim-tim berkualitas di atas mereka.

Celtic mengalahkan Spartak Moscow 2-1 di kandang dan dalam laga tandang musim lalu sebelum lumat oleh Barcelona.  Celtic untuk pertama kalinya sejak 2008 lolos ke  babak knockout sebelum kemudian Barcelona mengakhiri impian mereka di perempatfinal.

Musim lalu Juventus memperdaya klub asuhan Lennon dengan agregat 5-0, namun setelah menang 3-0 dari Hearts di Tynecastle akhir pekan lalu, Lennon yakin timnya melaju.

"Target saya adalah lolos, itu intinya. Saya tidak peduli berapa banyak poin yang bisa kami peroleh. Jika kami bisa finis di tempat kedua atau ketiga, itu sudah luar biasa," kata Lennon.

"Tapi saya ingin kami bermain bagus dan bersaing. Ini berbeda gaya dan level permainan sepakbola dengan berbeda intensitas permainan, oleh karena itu ini adalah langkah maju dan pemain punya pengalaman tahun lalu."

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2013