Jakarta (ANTARA News) - Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah menaikkan suku bunga simpanan guna mempertahankan dan menarik dana masyarakat, menyusul kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) sebesar 25 basis poin menjadi 7,25 persen.

"Bank (BRI) pasti merespon kenaikan suku bunga acuan BI itu dengan menaikkan suku bunga simpanan agar dapat mempertahankan dana," kata Executive Vice President Divisi Dana dan Jasa BRI Widodo Januarso usai konferensi pers kerjasama BRI dan McDonald`s di Jakarta, Selasa.

Berdasarkan data Pusat Informasi Pasar Uang (PIPU) Bank Indonesia, suku bunga deposito BRI per Selasa (17/9) berada pada kisaran 4,25 persen hingga 5,25 persen untuk deposito dengan jangka waktu satu sampai 12 bulan.

Sementara itu, dua bulan lalu tepatnya pada 17 Juli 2013, suku bunga deposito berada pada kisaran 4,5 persen hingga 5,13 persen.

Widodo mengatakan suku bunga simpanan bank dinaikkan dengan tetap mengikuti kenaikan bunga yang dijamin dalam Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

"Bank memang merespon kenaikan suku bunga acuan, tetapi kalau di atas LPS rate kan tidak dijamin. Jadi, secara umum kenaikan bunga simpanan kami masih di bawah LPS rate," ujarnya.

Ia menambahkan kenaikan suku bunga simpanan BRI masih mengikuti kenaikan LPS rate, di mana LPS pun telah menaikkan batas suku bunga penjaminan sebesar tujuh persen mengikuti perkembangan suku bunga simpanan di pasar.

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2013