Sana`a (ANTARA News) - Para gadis yang kecanduan dengan internet ternyata dianggap aib bagi hampir seluruh pemuda Arab Saudi sehingga tidak layak untuk menjadi pendamping hidup berumahtangga. Dari hasil jajak pendapat yang disiarkan pers setempat Senin (7/8), diketahui bahwa sekitar 95 persen dari pemuda negeri kaya minyak itu ogah menikah dengan gadis yang sering menghabiskan waktu di alam maya itu. Hanya sebagian kecil saja atau lima persen dari responden dalam jajak pendapat itu yang bersedia menikah dengan gadis pecandu internet, dengan alasan penggunaan internet tidak memandang jenis kelamin. Alasan utama yang menolak adalah, gadis yang hobi membuka internet lambat laun akan tidak setia kepada sang suami, karena bisa saja mereka memanfaatkan alam maya itu untuk berhubungan dengan laki-laki lain. Dari 95 persen responden yang menolak, sebanyak 40 persen di antaranya menganggap bahwa calon istri seperti itu sebelumnya pernah kecantol dengan laki-laki lain. Sementara 30 persen lainnya menilai calon istri semacam itu akan cepat tergiur lagi dengan pria lain setelah menikah. Sedangkan 25 persen dari responden beranggapan bahwa gadis penghobi internet merupakan tipe gadis pengumbar cinta sehingga tidak pantas menjadi pendamping setia sang suami. Singkatnya, kaula muda negeri petrodollar itu masih memandang tabu gadis-gadis pencandu alam maya, disebabkan teknologi canggih tersebut sering dimanfaatkan untuk tujuan yang tidak benar.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006