Jakarta (ANTARA News) - Nyeri yang terjadi saat haid atau menstruasi tidak boleh dianggap remeh.

"Jangan sampai, kalau nyeri saat haid itu disebutnya masuk angin. Itu salah," kata staf Imunoendokrinologi Reproduksi Fakultas Kedolteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. Dr. Ali Baziad, SpOG (K) di Jakarta.

Dia menyebutkan bahwa nyeri yang berlebihan saat menstruasi tersebut bisa merupakan tanda bahwa ada kelainan pada rahim perempuan. Kelainan tersebut yakni endometriosis.

"Endometriosis itu penyakit misterius dan aneh. Dan hanya dialami oleh 1 dari 10 perempuan," katanya.

Endometriosis terjadi pada jaringan endometrium yang terdapat dalam rahim (uterus) ditemukan tumbuh di tempat lain.

"Ini darah menstruasi yang keluar dari rahim," katanya.

Darah tersebut kemudian tidak dibersihkan sehingga berkembang dan melekat di jaringan-jaringan tubuh selain rahim.

Endometriosis bahkan bisa melekat di organ tubuh seperti paru-paru hingga otak.

"Kalau pas menstruasi sampai pingsan itu sudah masuk ke otak, kalau sampai muntah darah sudah sampai paru-paru," katanya.

Hingga kini, penyebab pasti penyakit ini masih belum ditentukan oleh pihak medis.

Ali mengemukakan ada beberapa faktor yang menyebabkan perempuan mengidap endometriosis seperti terpapar polusi atau genetis.

"Makanya kami bilang bahwa penyakit ini aneh, karena penyebab pastinya belum diketahui," katanya.

Dampak endometriosis beragam mulai dari penurunan kualitas hidup karena nyeri yang berlebihan hingga pengaruh pada fertilitas.

Ali melanjutkan bahwa penyakit ini tidak bisa disembuhkan dan yang bisa dilakukan hanya mengurangi intensitas rasa nyeri saat menstruasi.

Pewarta: Deny Yuliansari
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2013