Samarinda (ANTARA News) - Produksi beras nasional 2006 dipastikan tidak terganggu gagal panen atau gagal tanam akibat kekeringan lahan musim kemarau atau kebanjiran di sejumlah wilayah di tanah air. Penegasan itu disampaikan Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Teknologi, Iskandar Andi Nuhung, di Samarinda, Selasa terkait target produksi beras tahun ini, meskipun terjadi banjir dan kemarau di sejumlah kawasan. "Bahkan berdasarkan angka ramalan sementara untuk tahun ini, produksi beras nasional justru mengalami peningkatan sekitar dua persen dibanding tahun lalu," katanya. Menurut dia, berdasarkan perhitungan sementara, produksi beras pada 2006 mencapai 54,7 juta ton gabah kering giling atau mengalami peningkatan dua persen dibanding hasil penen 2005. Diakuinya memang sejumlah daerah mengalami kekeringan atau kebanjiran sehingga mengalami gagal panen atau gagal tanam, namun kegagalan bisa ditutupi dengan hasil panen yang lebih tinggi. Dia menyebutkan, hingga kini berdasarkan laporan dari berbagai daerah, jumlah lahan kering atau kebanjiran secara nasional masih di bawah dua persen, sehingga dengan peningkatan produksi pada lahan yang tersisa masih mampu menutupi kekurangan penen akibat faktor alam. "Dengan memanfaatkan teknologi pertanian, produksi gabah dapat ditingkatkan rata-rata 20 persen dari produski sebelumnya," kata Iskandar. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006