Medan (ANTARA News) - Kondisi berawan yang terjadi di Kota Medan dan sekitarnya bukan abu dari erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo yang mengalami letusan sejak 15 September.

Kabid Pelayanan Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan, Kamis, mengatakan, kondisi berawan itu memang perkembangan cuaca Sumut yang sedang memasuki musim penghujan.

Dengan keberadaan musim tersebut, Kota Medan dan sekitarnya berpelung menerima curah hujan yang diawali dengan banyaknya pertumbuhan awan.

Namun dengan tiupan angin barat, curah hujan tersebut berpeluang turun pada sore hingga malam hari.

BMKG memprakirakan kondisi berawan di Kota Medan dan sekitarnya tersebut akan berlangsung hingga Oktober yang merupakan puncak curah hujan kedua.

Hendra membantah jika kondisi berawan tersebut karena abu erupsi Gunung Sinabung di Karo yang terbawa angin hingga ke Medan.

Ia mengatakan, letusan Gunung Sinabung yang sempat terjadi dua kali yakni Minggu (15/9) dan Selasa (17/9) tersebut relatif sehingga abunya tidak terlalu banyak.

Selain itu sebaran abu erupsi gunug tersebut juga kecil. "Hanya radius 3 km," katanya.

(I023/B012)

Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2013