Jakarta (ANTARA News) - Indonesia akan kembali menjajaki menjadi mediator dalam penyelesaian krisis dua Korea yang dalam satu tahun terakhir masih mengalami kebuntuan. "Indonesia akan mencoba menjajaki kembali," kata Menteri Pertahanan RI, Juwono Sudarsono, usai menerima Menteri Pertahanan Jepang, Fukushiro Nukaga, di Jakarta, Selasa. Yuwono mengatakan penjajakan terus dilakukan dan hingga kini belum ditentukan kapan pertemuan dua menteri pertahanan Korea Utara dan Korea Selatan akan dilakukan. Ia juga menegaskan rencana kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Korea Utara pada Juli 2006 bukan dibatalkan melainkan ditunda. Sementara itu, Menteri Pertahanan Jepang, Fukushiro Nukaga, mengemukakan pihaknya bersama empat negara lainnya, yaitu Amerika Serikat, Rusia, China dan Korea Selatan, terus berupaya melakukan pendekatan kepada Korea Utara untuk kembali kepada jalur perundingan yang telah disepakati sebelumnya sejak setahun silam. "Saat ini lima negara dari enam negara pihak terus melakukan pendekatan kepada Korea Utara untuk kembali ke meja perundingan," kata Nukaga. Seperti diketahui, untuk menyelesaikan krisis di Semenanjung Korea, enam negara, yakni Jepang, Amerika Serikat, Rusia, China, Korea Selatan dan Korea Utara, secara rutin melakukan berbagai perundingan yang dikenal dengan "Perundingan Enam Pihak". Menhan Jepang dalam kunjungan tiga hari di Indonesia akan melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wapres Jusuf Kalla dan Panglima TNI Marsekal TNI Djoko Suyanto. Dalam pertemuannya dengan Menteri Yuwono, dibahas mengenai kerjasama kedua negara dalam penangangan bencana, keamanan maritim, terutama di Selat Malaka, dan perkembangan terakhir di China. Selain itu, juga membicarakan masalah Korea Utara yang beberapa waktu lalu meluncurkan rudal Podong, yang menimbulkan kontroversi sejumlah negara-negara besar. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006