Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyatakan Indonesia tetap perlu terus mempersiapkan kondisinya ekonominya lebih baik kendati Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) menunda pelaksanaan pengurangan stimulus moneternya.

"Kita menghormati keputusan The Fed untuk tetap melakukan stimulus moneter dan untuk Indonesia maupun negara-negara di dunia khususnya negara berkembang, kita harus selalu mempersiapkan diri bahwa stimulus itu nantinya akan berkurang dan itu akan berpengaruh terhadap negara-negara berkembang termasuk Indonesia," ujar Agus ditemui di Kompleks Perkantoran Bank Indonesia (BI) Jakarta, Jumat.

Menurut Agus, pengurangan stimulus moneter akan tetap dilakukan oleh The Fed kendati dilaksanakan secara bertahap. Perekonomian dunia sendiri diprediksikan akan mengalami perubahan di mana perekonomian negara maju akan kembali pulih sedangkan negara-negara berkembang relatif cukup tertekan.

"Ini perlu kita waspadai dan kita sikapi, serta perlu kita lihat ke depan. Ada kemungkinan bahwa dengan ekonomi yang makin maju itu nantinya tingkat bunganya juga akan meningkat dan berdampak terhadap negara berkembang termasuk Indonesia," tutur Agus.

Untuk negara-negara berkembang yang mempunyai neraca pembayaran atau neraca transaksi berjalan kurang sehat, lanjut Agus, akan memperoleh tekanan yang lebih tinggi.

"Bagi Indonesia, kita harus bisa menggunakan waktu di mana The Fed masih tunda pengurangan stimulusnya untuk kita persiapkan diri dengan baik-baik itu reformasi struktural kita atau perbaikan di aspek moneter maupun fiskal dan koordinasinya," ujar Agus.

Agus mengatakan reformasi struktural perlu segera dilakukan dan tidak boleh ditunda-tunda lagi misalnya terkait infrastruktur, perizinan, perburuhan, koordinasi antar pusat dan daerah, serta perbaikan iklim investasi khususnya ekspor.

"Tentu kita juga perbaiki investasi untuk penyediaan lapangan kerja, investasi untuk berikan tambahan ekspor, ataupun investasi untuk bangun industri hulu kita yang cukup banyak," kata Agus.
(C005/A039)

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013