Maragheh, Provinsi Azarbaijan Timur (ANTARA News) - Seorang anggota parlemen Iran, Mehdi Davatgari, Minggu, mengatakan kunjungan Presiden Hassan Rouhani ke New York untuk menghadiri sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa memberikan kesempatan bagi dimulainya kembali pembicaraan internasional untuk menyelesaikan sengketa nuklir Iran.

Davatgari, anggota Komisi Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran dan Keamanan Nasional, mengatakan kepada IRNA bahwa presiden dan Barat harus merebut kesempatan untuk melakukan perundingan guna mengakhiri sengketa itu.

Ia menyebut Presiden Rouhani seorang ahli diplomasi asing yang telah menempati posisi penting dalam tiga dekade terakhir.

Dia meminta presiden untuk melakukan yang terbaik untuk mencabut sanksi ilegal yang dikenakan pada Iran dan melindungi hak-hak sah bangsa Iran untuk mengembangkan teknologi nuklir guna tujuan damai.

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan dalam sebuah wawancara dengan NBC News yang ditayangkan Rabu malam bahwa negaranya tidak akan berusaha memiliki senjata nuklir.

Memberitahukan khalayak Amerika dari kompleks kepresidenan di Teheran beberapa hari sebelum kunjungannya ke New York, Rouhani mengatakan, dia memiliki `otoritas penuh` untuk menyelesaikan isu seputar program nuklir Iran.

"Tidak ada alasan kami akan membuat senjata pemusnah massal, termasuk senjata nuklir, kami juga tidak akan...," kata Rouhani kepada Ann Curry dari NBC News.

Dia menambahkan, "Kami tidak pernah mengejar atau mencari bom nuklir, dan kami tidak akan melakukannya."

Dia menegaskan posisi lama Iran bahwa pengayaan uranium dan program nuklirnya terkait untuk tujuan damai.


Penerjemah: Askan Krisna

Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2013