Bojonegoro (ANTARA News) - Aksi mogok kerja yang dilakukan sedikitnya 250 awak bus PO Rajawali di garasi armada bus itu di Desa Tikusan, Kecamatan Kapas, Bojonegoro, Jatim, Rabu, diwarnai baku hantam. Dua Karyawan PO Bus Rajawali, Dwi (pengawas) dan Sun`an, sopir pribadi pemilik PO Rajawali, sempat dipukuli awak bus yang sedang mengejar keluarga pemilik perusahaan tranportasi itu, Keven (menantu), yang dianggap berbicara mengandung unsur SARA. "Karena tidak ada penyelesaian, kedua belah pihak kami bawa ke Polres Bojonegoro," kata Kapolsek Kapas, AKP Romhadi, di lokasi garasi bus Rajawali. Keterangan dari para awak bus, aksi mogok kerja yang dilancarkan para awak bus Rajawali yang jumlah armadanya ada 100 bus berbagai jurusan itu, sudah berlangsung sejak Senin (7/8) lalu. Tetapi para awak bus, baik sopir, kondektur dan kernet, seluruhnya berkumpul Rabu (9/8), untuk mendesak perusahaan menyangkut tuntutan yang bersifat normatif dari para awak bus. Tuntutan para awak bus, menurut Kasmari, salah seorang kondektur, sebesar apapun pendapatan yang diperoleh armada bus harus mendapatkan premi. Sebab, selama ini para awak bus jurusan Bojonegoro-Surabaya juga Malang, bisa mendapatkan premi yang besarnya 11 persen (sopir), 7 persen (kondektur) dan 4 persen (kernet), kalau pendapatan bersih minimal Rp500 ribu. Dalam negosiasi sejumlah perwakilan awak bus dengan pemilik bus, Rob Susanto yang didampingi menantunya, Keven, di kantornya sempat terjadi ketegangan. Pasalnya, Keven sempat mengeluarkan kata-kata yang merendahkan para awak bus, sehingga membuat emosi para awak bus yang mendengarkan proses negosiasi di luar. "Mereka berusaha masuk mengejar Keven yang langsung lari, sedangkan Sun`an dan Dwi yang berusaha menghalang-halangi langsung dihajar para awak bus hingga babak belur," ungkap sejumlah para awak bus, di lokasi garasi. Puluhan petugas dengan pentungan dan tameng bersiaga di dalam garasi, semntara AKP Romhadi, dan Kasat Intlekam Polres Bojonegoro, AKP Singgih serta sejumlah petugas yang tidak berhasil mendamaikan percecokan tersebut, akhirnya membawa ke dua pihak, termasuk Keven dan perwakilan para awak bus ke Mapolres. "Kami mengadukan masalah ini ke polisi," kata sejumlah awak bus Rajawali yang juga ikut ke Mapolres, bersama petugas. Hingga berita ini dituturnkan, para awak bus Rajawali masih mogok jalan dan membiarkan bus tetap di garasi.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006