Pekanbaru (ANTARA News) - Beberapa kota di Provinsi Riau tertutup kabut asap terutama Kota Pekanbaru, namun Satelit NOAA tidak menemukan titik api di wilayah itu pada 8 Agustus kemarin. "Tanggal 8 Agustus kemarin titik api tidak ditemukan. Sedangkan untuk seluruh Sumatera jumlah titik api ada 11 titik," kata Kepala Analisa Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Pekanbaru, Yohanes Drajat, yang dihubungi di Pekanbaru, Rabu. Menurut dia, 11 titik api di Sumatra terpantau di Provinsi Bangka Belitung (Babel), sedangkan di Riau tidak terpantau adanya titik api. Dia juga mengatakan, curah hujan di Riau saat ini kurang dari 12 hari dalam satu bulan. "Artinya curah hujan di Riau masih sangat minim," tuturnya. Sementara itu dari posko Pusat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Pusdalkarhutla) Riau juga melaporkan tidak menemukan adanya titik api di wilayah Riau. Namun, posko mengira, tidak terpantaunya titik api di wilayah Riau karena intensitas awan dan asap yang cukup tebal, sedangkan NOAA tidak mampu menembus ketebalan awan dan asap yang cukup tinggi tersebut. Posko juga merilis saat ini jumlah titik api di Sumatera ada 11 titik, titik api itu berada di wilayah Jambi, Batam dan Bangka Belitung (Babel). Sementara Menteri Kehutanan (Menhut) MS Kaban mengatakan, pihaknya akan melakukan pendataan lahan yang terbakar dan selanjutnya bila terbukti izinnya akan di cabut. "Izinnya akan dicabut bila terbukti," kata menteri. Kota Pekanbaru hingga Rabu siang ini masih diselimuti kabut asap bahkan perayaan Hari Jadi Provinsi Riau ke 49 tadi pagi dilaksanakan ditengah kepungan kabut asap yang cukup tebal.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006