Jakarta (ANTARA News) - Usaha Kecil Menengah (UKM) di bidang agrobisnis, industri pengolahan, manufaktur, hingga jasa akan dimudahkan dalam mengakses informasi tentang berbagai penemuan teknologi melalui program Indonesian Networks for Technology-Industry Matching (InTIM). "Selama ini kita tak punya jaringan yang mematchkan kedua sektor ini. Bayangkan jika UKM-UKM itu mencari sendiri teknologi apa yang harus dipakai untuk proses pengolahan pada usahanya," kata Kepala Business Technology Center (BTC) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Dr Bambang S Pujantiyo dalam peresmian Program InTIM di Jakarta, Rabu. Dengan program InTIM melalui jaringannya di Jakarta, Batam, Bandung, Surabaya, Yogyakarta dan Makassar, pihaknya berharap UKM bisa sangat cepat tumbuh dan berkembang begitu mengetahui dan mendapatkan teknologi yang sesuai, ujarnya. "Misalnya UKM di Solo yang mengembangkan peternakan bebek membutuhkan teknologi pangan bebek, BTC menyediakan informasinya, misalnya teknologi dari Universitas Hasanuddin atau dari Italia sangat cocok untuk kondisi setempat, lalu kita akan menegosiasikannya dan mengawinkannya," katanya. InTIM pada dasarnya mengadopsi model jaringan alih teknologi Innovation Relay Center (IRC) Uni Eropa yang terbukti sangat sukses membangun jaringan kemitraan bisnis antar UKM pengguna teknologi dan penghasil teknologi. InTIM nantinya akan menjadi jaringan berbasis teknologi informasi yang dapat digunakan oleh UKM, Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian, Lembaga Keuangan, serta lembaga dan institusi terkait lainnya dan akan terhubung juga dengan IRC Uni Eropa. Bahkan dalam masalah pendanaan UKM yang dalam kriterianya hanya bermodalkan paling besar Rp500 juta, BTC BPPT juga telah bekerjasama dengan perbankan dan institusi keuangan lainnya untuk memperkuat modal UKM. Pihaknya juga telah bekerjasama dengan Perum Pengembangan Sarana Usaha untuk mempermudah agunan bagi UKM dengan menjamin 75 persen dari pinjaman, dan 25 persen lagi oleh UKM sendiri, ujarnya. Sekitar 300 dari 44 juta UKM di negeri ini telah menjadi anggota BTC BPPT, ujarnya. Mereka hanya diminta mengisi formulir dengan materai tanpa dikenai biaya untuk mendapatkan akses program InTIM beserta pembinaannya itu. InTIM, katanya, memberikan penyesuaian sistem dan proses produksi untuk memenuhi standar kualitas dan lingkungan internasional, teknologi dan inovasi yang tepat untuk meningkatkan produkstivitas dan daya saing serta akses pasar melalui produk dengan inovasi teknologi baik lokal dan internasional. "Karena ini win-win solution, bukan berarti penghasil teknologi tidak mendapat apa-apa, dari sini mereka mendapat akses pasar dalam mengaplikasikan teknologinya yang berbasis paten ke industri secara global. Tahun ini, 25 penghasil teknologi dari Jerman masuk link InTIM," katanya. Sementara itu, Manajer Proyek IRC Uni Eropa, Srefan Andreas Johnigk mengatakan, Eropa terbukti maju pesat dengan sistem jaringan teknologi dan industri model sejenis yang multiplier effect-nya mencapai 489 persen.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006