New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street menutup sepekan yang menyulitkan pada Jumat (Sabtu pagi WIB) dengan catatan masam, menurun di tengah pertengkaran partai-partai tanpa henti tentang RUU anggaran untuk mencegah penutupan parsial pemerintah AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 70,06 poin (0,46 persen) menjadi berakhir di 15.258,24, lapor AFP.

Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup turun 6,92 poin (0,41 persen) pada 1.691,75, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq menyerah 5,83 poin (0,15 persen) pada 3.781,59.

Demokrat yang memimpin Senat pada Jumat menyetujui RUU anggaran sementara untuk mendanai operasi pemerintah pada awal tahun fiskal 2014 pada Selasa (1/10).

Tetapi langkah menuju ke DPR, yang tidak mendukung undang-undang perawataan kesehatan Presiden Barack Obama, merupakan sasaran utama Partai Republik.

Tanpa kompromi di depan mata, Obama mengatakan dalam konferensi pers di Gedung Putih bahwa Kongres harus meloloskan RUU untuk mendanai pemerintah dan kegagalan untuk melakukannya akan mengguncang perekonomian dunia.

Pedagang enggan untuk membeli saham pada Jumat karena ketidakpastian seperti itu, kata Art Hogan, kepala strategi produk untuk riset ekuitas di Lazard Capital Markets.

"Perdagangan hati-hati akan kembali menekan harga saham," kata Hogan. "Para pedagang mengatakan `mari kita tidak pergi ke akhir pekan dengan banyak eksposur karena kemungkinan sesuatu yang buruk akan terjadi`."

Komponen Dow Microsoft naik 1,5 persen setelah situs teknologi All Things D melaporkan bahwa kepala eksekutif Ford Motor Co. Alan Mulally adalah orang terdepan untuk menjadi CEO berikutnya di perusahaan itu. Saham Ford turun 1,3 persen.

Raksasa pakaian olahraga Nike, yang bergabung dengan Dow pada Senin (23/9), melonjak 4,7 persen setelah laba kuartalannya 86 sen per saham datang delapan sen di atas perkiraan.

Perusahaan melaporkan penjualan yang kuat di sebagian besar Eropa .

Jaringan toserba JC Penney yang sedang kesulitan anjlok 13,2 persen setelah mengumumkan pihaknya menjual 84 juta saham, sehari setelah mengatakan pihaknya memiliki cukup modal untuk rencana restrukturisasinya.

Raksasa maskapai penerbangan United turun 9,3 persen setelah memproyeksikan bahwa pendapatan penumpangnya per mil kursi yang tersedia, patokan yang banyak dilihat, akan naik 2,5-3,5 persen pada kuartal mendatang, di bawah ekspektasi. Data menunjukkan kemungkinan "kembali ke penurunan kinerja," kata Barclays.

Perusahaan konsultan Accenture kehilangan 2,4 persen setelah labanya sesuai harapan, namun menargetkan pemesanan sebesar 32-35 miliar dolar AS untuk tahun fiskal mendatang "menunjukkan siklus pemulihan yang lambat," kata Bank of America Merrill Lynch.

Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun turun menjadi 2,62 persen dari 2,64 persen, sedangkan pada obligasi 30-tahun merosot ke 3,68 persen dari 3,69 persen.

Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2013