Tokyo (ANTARA News) - Kurs dolar melemah di perdagangan Asia pada Rabu, karena ketidakpastian yang disebabkan oleh penghentian kegiatan (shutdown) pemerintah AS namun kerugiannya dibatasi oleh harapan untuk resolusi cepat atasi krisis.

Greenback dibeli 97,74 yen di Tokyo, turun dari 97,94 yen pada akhir transaksi di New York dan turun jauh dari 98,62 yen di Tokyo sebelum "shutdown".

Euro diambil 1,3521 dolar dibandingkan dengan 1,3527 dolar, sementara itu merosot menjadi 132,17 yen dari 132,51 yen karena mata uang tunggal dilanda aksi ambil untung setelah menguat baru-baru ini dan ketidakpastian politik di Italia.

Harapan untuk sebuah reli dolar akan sangat tergantung pada seberapa cepat legislator Washington menyelesaikan sengketa anggaran mereka, dengan para investor masih bertaruh sebuah solusi dapat segera ditemukan, kata para dealer.

"Jika shutdown berlanjut melampaui akhir pekan ini, dolar diperkirakan akan melemah lebih lanjut," Junya Naruse, kepala strategi di Daiwa Securities mengatakan kepada Dow Jones Newswires.

Analis melihat "shutdown" sebagai "bearish" untuk dolar karena bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi dan juga menunda pengurangan skema stimulus Federal Reserve.

"Pelaku pasar mengambil pandangan bahwa penutupan sebagian kegiatan pemerintah ini tidak akan sangat merusak bagi perekonomian tetapi sampai pengaruhnya diketahui, shutdown alasan bagi Fed untuk tidak mengurangi program pembelian obligasinya 85 miliar dolar AS," kata National Australia Bank.

Dolar sebagian besar lebih tinggi terhadap mata uang Asia-Pasifik.

Unit AS naik tipis menjadi 62,46 rupee India dari 62,35 rupee sehari sebelumnya, menjadi 1,2533 dolar Singapura dari 1,2531 dolar Singapura, menjadi 31,31 baht Thailand dari 31,21 baht, menjadi 43,41

peso Filipina dari 43,31 peso, menjadi 11.565 rupiah Indonesia dari 11.239 rupiah,

Greenback merosot menjadi 29,49 dolar Taiwan dari 29,54 dolar Taiwan, sementara bertahan stabil di 1.074,30 won Korea Selatan.

Dolar Australia merosot menjadi 93,69 sen AS dari 93,86 sen dan yuan China turun tipis menjadi 15,94 yen dari 16,01 yen, demikian AFP.

(A026)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013