Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Kepastian kehadiran Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, di KTT APEC 2013 di Nusa Dua, Bali, pada 7-8 Oktober nanti masih menunggu kepastian alias konfirmasi dari Gedung Putih, di Washington DC. 

"Anda bisa mengetahuinya saat Gedung Putih mengonfirmasikan hal itu," kata Atase Penerangan Kedutaan Amerika Serikat, Tony Anderson, saat dihubungi dari Nusa Dua, Bali, Kamis pagi. 

Sejumlah persiapan protoker dan pengamanan Obama juga tengah dipersiapkan secara serius oleh Kedutaan Amerika Serikat di Jakarta bekerja sama dengan unsur panitia pelaksana dan Pasukan Pengamanan Presiden Markas Besar TNI dan unsur lain terkait. 

Dia menyatakan, rujukan tentang itu bisa ditelusuri dari pernyataan Gedung Putih, yang juga tengah dipastikan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta hingga saat ini. 

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, mengatakan, hingga Rabu malam belum ada pemberitahuan perubahan rencana kunjungan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, ke Bali dalam rangka KTT APEC pada 5 Oktober 2013 mendatang.

"Belum ada perubahan, saat ini belum ada informasi perubahan," kata dia, usai mendampingi Presiden Yudhoyono melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden China, Xi Jinping, di Kompleks Istana Presiden Jakarta, kemarin. 

Panitia Nasional KTT APEC memastikan kehadiran Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, pada pertemuan internasional itu, di Nusa Dua, Bali, pada 7-8 Oktober nanti.

Hal senada juga dinyatakan Wakil Ketua Panitia Nasional KTT APEC 2013, Chairul Tanjung, usai meninjau Pusat Media KTT APEC 2013, di Pusat Konvensi Nusa Dua, Rabu. "Sampai hari ini seluruhnya masih menyatakan konfirmasinya," kata dia. 

Gedung Putih sebelumnya mengeluarkan pernyataan resmi, Obama telah membatalkan kunjungan kenegaraan kepala negara Amerika Serikat itu ke Malaysia dan Brunei Darussalam sebagai bagian dari seri kunjungan kenegaraannya ke Asia Tenggara. 

Terakhir kali kunjungan kenegaraan presiden Amerika Serikat ke Malaysia adalah pada 1966, saat Lyndon B Johnson menjadi presiden menggantikan John F Kennedy yang tewas ditembak pada November 1963. Bisa dibilang, Indonesia lebih sering dikunjungi presiden Amerika Serikat. 

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2013