Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menekankan pentingnya asupan yang berkualitas di masa 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) atau saat anak berusia 0-2 tahun.

"Cegah stunting penting di periode 1.000 HPK, sejak terjadinya konsepsi (pembuahan) sampai usia bayi dua tahun, dan dalam masa tersebut, pola asuh serta asupan yang berkualitas seperti ikan perlu diberikan kepada anak, sebab 80 persen kecerdasan anak terbentuk di 1.000 HPK," kata Hasto dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Hasto menyampaikan hal tersebut pada rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Aceh tahun 2024 di Banda Aceh, Provinsi Aceh, pada Rabu (28/2).

"Allah akan menutup ubun-ubun bayi setelah usia dua tahun, dan kecil kemungkinan perkembangan otak bayi setelah usia dua tahun. Maka, prakonsepsi penting dilakukan para calon pengantin, dan tidak besar biayanya dibandingkan mempersiapkan pra-wedding," ujar dia.

Baca juga: BKKBN: Penanganan stunting sejak prakonsepsi hingga bayi 59 bulan

Baca juga: Angka perceraian tinggi, BKKBN terus edukasi calon pengantin


Menurut dia, kehidupan berkeluarga perlu dipersiapkan dengan baik, sebab epidemiologi terjadinya kehamilan setelah perkawinan adalah selama 18 bulan.

Ia menegaskan, mengingat pentingnya masa 1.000 HPK tersebut bagi perkembangan anak selanjutnya, ada sejumlah hal yang harus dilakukan TPPS agar penanganan stunting dan intervensi yang dilakukan tepat sasaran, sehingga target nasional prevalensi stunting bisa turun sesuai target 14 persen pada tahun 2024.

Hasto memberi contoh Aceh, di mana target prevalensi stunting di wilayah itu pada 2024 yakni sebesar 19 persen. Pada tahun 2023, Aceh diberikan target turun sebesar 23,69 persen. Kini, Aceh bersama 11 provinsi lokus stunting di Indonesia sedang menunggu hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI).

Untuk diketahui, prevalensi stunting Aceh pada tahun 2021 sebesar 33,2 persen dan pada 2022 turun menjadi 31,2 persen (hasil Survei Status Gizi Indonesia atau SSGI 2022).

Baca juga: Kepala BKKBN: Remaja penentu kualitas SDM dan bonus demografi

Baca juga: BKKBN kejar target penurunan stunting dan "unmet need" di tahun 2024

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024