Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Pada putaran KTT APEC 2013 ini, tuan rumah Indonesia menawarkan kearifan lokal masyarakat Bali, Tri Hita Karana, untuk mendukung pembangunan dunia khususnya sektor pariwisata yang berkelanjutan kepada anggota APEC. 

"Kami tawarkan sebagai filosofi yang bisa menjadi konsep besar pembangunan berkelanjutan yang dikembangkan setelah MDGs," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Pangestu, usai membuka Konferensi Internasional Tri Hita Karana, di Nusa Dua, Bali, Sabtu.

Tri Hita Karana merupakan konsep masyarakat di Pulau Dewata yang mengedepankan tiga elemen keharmonisan antara manusia dengan lingkungan, sesama manusia, dan Tuhan.

Nilai filosofis masyarakat Pulau Dewata itu selama ini telah dikembangkan untuk menjaga dan menjamin perkembangan pembangunan masa depan.

Dia menjelaskan, konsep itu sesuai dengan agenda pascapembangunan 2015 setelah Millenium Development Goals dan sesuai pula dengan prioritas kerja sama APEC.

"Pembangunan berkelanjutan tersebut tidak ada bedanya dengan MDGs tetapi ini lebih komprehensif," ujarnya.

Menurut dia, nilai Tri Hita Karana tidak hanya menjaga lingkungan tetapi juga menjaga dari berbagai aspek baik ekonomi, sosial, termasuk pariwisata yang berkelanjutan.

Ia mengharapkan nilai luhur tersebut bisa menjadi inspirasi bagi negara maju dan berkembang dalam kerangka APEC di dalam membangun sektor pariwisata yang lebih berkelanjutan.

Sementara itu Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Bali, Tjokorda Ardana Sukawati, menjelaskan, pihaknya mengharapkan kekayaan lokal tersebut bisa diangkat ke kancah internasional mengingat mencakup kriteria yang lengkap.

Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2013