Makkah (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia menyiapkan anggaran lebih dari Rp1 miliar (dengan asumsi 1 riyal = Rp3.000) untuk membadalkan jemaah haji yang tidak mampu melaksanakan sendiri prosesi haji karena berbagai sebab.

"Tahun ini kami menyiapkan 200 mukimin untuk membadal-hajikan. Dana yang disiapkan per jemaah yang dibadal-hajikan adalah 1.725 riyal," kata Kabid Bimbingan Jemaah dan Pembinaan KBIH PPIH Arab Saudi Ali Rochmad di Makkah, Sabtu.

Menurut Ali Rochmad, selain jemaah yang meninggal, mereka yang akan dibadal-hajikan adalah jemaah yang sakit dan tergantung pada peralatan ICU, jemaah yang depresi atau mengalami gangguan jiwa serta jemaah yang sedang dalam proses hukum.

Dana tersebut, katanya, diambil dari hasil optimalisasi Biaya  Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) reguler, sedangkan untuk haji khusus dibebankan kepada PIHK (Penyelenggara Ibadah Haji Khusus) yang memberangkatkan. "Tidak ditanggung oleh pemerintah."

Ia mengatakan, jemaah yang dibadalkan akan dibuatkan sertifikat bahwa mereka sudah dibadalkan dan hajinya sah. "Sehingga keluarga di Tanah Air tidak perlu ragu."

Tahun ini, tambah Ali Rochmad, jemaah yang meninggal di Tanah Air (embarkasi) dan di pesawat, juga akan diupayakan untuk dibadalkan selama alokasi anggaran masih mencukupi.

Hingga hari Sabtu (5/10), jemaah calon haji Indonesia yang wafat sebanyak 36 orang.

Adapun mengenai safari wukuf, pihak bimbingan jemaah akan berkoordinasi dengan tim kesehatan terkait jumlah jemaah yang akan disafari-wukufkan.

"Kami menyiapkan fasilitas dan bimbingan. Fasilitas disiapkan oleh petugas kesehatan, sedangkan untuk prosesi akan disiapkan petugas yang memberi bimbingan sejak dari rumah sakit," katanya.
(F005)         

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2013