Nusa Dua (ANTARA News) - Amerika Serikat menekankan pentingnya pemberantasan korupsi karena dapat menghancurkan pasar dengan menumbuhkan ketidakefisienan dalam iklim berusaha dan berbisnis.

"Korupsi menghancurkan pasar dengan meningkatkan biaya usaha sehingga menciptakan ketidakefisienan," kata Menteri Luar Negeri AS John Kerry dalam sesi ke dua belas APEC CEO Summit di Nusa Dua, Bali, Senin.

Dia mengatakan korupsi sangat menakutkan bagi capital dalam menanamkan sahamnya di sebuah Negara sehingga berdampak pada melambatknya pertumbuhan ekonomi. Selain itu menurut dia praktek korupsi tidak memperluas pertumbuhan ekonomi dan membuat system ekonomi menjadi rapuh.

"(Korupsi) akan memperlambat dan tidak memperluas pertumbuhan ekonomi serta membuat system rapuh," ujarnya.

Kerry yang datang ke rangkaian KTT APEC mewakili Presiden Barack Obama karena sedang berkonsentrasi mengatasi "shut down" di pemerintahannya.

Dalam penyelenggaran KTT APEC yang berlangsung 7-8 Oktober 2013, Indonesia berhasil memasukkan usulannya dalam usaha pemberantasan korupsi di tingkat kawasan. Hal itu disepakati dengan pembentukan jaringan kerja sama yang disebut "Anti-Corruption Task Network" (ACT Net).

Dengan adanya ACT Net tersebut maka lembaga pemberantasan korupsi yang ada di tiap anggota APEC nantinya akan dapat langsung bekerja sama dengan lembaga penegak hukum lainnya di kawasan Asia Pasifik dalam memburu para koruptor.

Lebih lanjut Kerry memuji kerja sama yang terbangun dalam APEC antara pemerintah dengan sektor swasta untuk bisa melakukan hal yang berhubungan dengan pencegahan pencucian uang.

Dia menyarankan agar anggota APEC dapat mengembakan kapasitas diantara pejabat bea cukai dan pejabat hukumnya untuk memberantas korupsi. Peran pemerintah menurut Kerry sangat penting bagi pemberantasan korupsi karena masyarakat akan turun langsung ketika korupsi sudah semakin menguat dalam sebuah negara.

"Semua orang punya kamera dan dapat mengakses media sosial. Tiap orang bisa minta pertanggungjawaban, dan tentu hal tersebut membantu menciptakan akuntabilitas," tegasnya.

APEC didirikan pada 1989 merupakan forum kerja sama ekonomi di kawasan Asia Pasifik yang memiliki 21 anggota ekonomi.

Anggota ekonomi APEC yaitu Indonesia, Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chile, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Papua Nugini, Peru, Filipina, Rusia, Singapura, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, dan Vietnam. (I028)

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2013