Yangon (ANTARA News) - Myanmar membebaskan 56 tahanan politik, termasuk sebagian mantan anggota kelompok separatis suku kecil, melalui amnesti kepresidenan pada Selasa, kata sumber pemerintah dan pegiat.

Tahanan itu dibebaskan dari puluhan penjara di seluruh negeri, kata pejabat tinggi Kementerian Dalam Negeri, yang tidak bersedia disebutkan namanya kepada Reuters karena tidak berwenang berbicara kepada media.

Bo Kyi, mantan tahanan yang sekarang bekerja pada Asosiasi Bantuan bagi Tahanan Politik, suatu badan pemantau tahanan yang ditahan karena alasan politik atau tidak besalah, mengatakan mantan anggota kelompok suku minoritas yang pernah memberontak juga ikut dibebaskan.

Dalam pidato yang disampaikan selama lawatannya ke Inggris, Presiden Myanmar, Thein Sein berjanji akan membebaskan seluruh tahanan politik paling lambat akhit tahun ini.
(.M007)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2013