London (ANTARA News) - Mantan pelatih tim nasional Inggris Graham Taylor memperingatkan pelatih Inggris saat ini Roy Hodgson mengenai kegagalan menembus Piala Dunia.

Pasukan Hodgson akan menghadapi Montenegro di Stadion Wembley pada Jumat, sebelum bermain melawan Polandia di tempat yang sama Selasa depan, di mana hanya dua kemenanganlah yang akan menggaransi satu tempat di turnamen tahun depan di Brazil.

Taylor (69), menjadi kambing hitam atas kegagalan Inggris mencapai Piala Dunia 1994 di AS.

Setelah kalah 0-2 dari Belanda di Rotterdam pada Oktober 1993 mengakhiri harapan Inggris untuk lolos, tabloid Inggris The Sun menggambarkan Taylor sebagai tanaman lobak di halaman depannya depannya dan ia berkata bahwa hinaan itu tidak pernah ia lupakan.

"Saya ingat saya bertemu Kelvin McKenzie, yang menjadi editor The Sun saat itu, dan ia berkata kepada saya bahwa saya terlalu sensitif untuk mengeluhkan mengenai korannya yang menyebut saya lobak. Ia mengatakan bahwa hal itu hanya gurauan," kata Taylor kepada Daily Telegraph.

"Jadi, saya menyaksikan pertandingan di Brentford beberapa tahun kemudian, saat berjalan ke mobil saya setelah pertandingan ketika saya melihat melalui sudut mata saya dua pria berpenampilan acak-acakan keluar dari pub dengan gelas bir di tangan mereka."

"Mereka berteriak `Itu si lobak brengsek!` dan mereka melemparkan gelas bir ke arah saya. Jika bukan karena reaksi cepat dari petugas keamanan Brentford, saya rasa itu akan bertambah buruk. Itu sudah tidak lucu lagi kan, Kelvin?"

Ia menambahi, "Ketika Anda berkomitmen dan gagal, rasa sakitnya tidak pergi. 12 tahun berlalu dan kami masih membicarakannya."

"Orang-orang berkata bahwa saya konyol, namun hal yang sebenarnya adalah saya akan membawa hal ini ke kuburan bersama diri ini: Saya merupakan pelatih Inggris yang gagal lolos ke Piala Dunia."

Meski demikian, Taylor mendukung tim Inggris saat ini untuk menyelesaikan pekerjaan dan lolos ke Brazil.

"Saya terlihat sebagai satu-satunya orang di negeri ini yang tidak cemas," ucapnya.

"Apa yang tergantung kepada kami? Puncak klasemen (di kualifikasi Eropa Grup H), dia pertandingan dimainkan di kandang, selisih golnya bagus: mengapa orang-orang cemas? Apa masalahnya? Hal baik bagi saya, saya berharap saya berada di posisinya Roy."

Inggris tidak pernah gagal lolos ke Piala Dunia sejak masa kerja Taylor, meski mereka sempat absen di Piala Eropa 2008, demikian AFP.

(H-RF)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013