Teheran (ANTARA News) - Iran membenarkan pada Selasa pihaknya akan menunjuk seorang kuasa usaha untuk ditempatkan di Inggris ketika dua pihak bekerja untuk memulihkan hubungan yang terputus setelah serangan atas kedutaan besar Inggris di Teheran.

"Menyusul pertemuan antara dua menteri luar negeri di New York, William Hague (dari Inggris) pada Senin bertemu (rekan sejawatnya) dari Iran Mohammad Javad Zarif untuk mengusulkan penunjukan kuasa usaha di kedua negara," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Marzieh Afkham yang dikutip kantor berita ISNA.

"Sesuai dengan keputusan parlemen Iran, disepakati bahwa sejak hari ini kedua negara telah mempunyai hubungan di tingkat kuasa usaha non residen," kata dia.

Pada Selasa pagi, Hague mengatakan Inggris dan Iran masing-masing akan mengangkat seorang kuasa usaha, satu pos diplomatik satu tingkat di bawah duta besar.

Inggris memerintahkan kedutaan besar Iran di London untuk tutup setelah penutupan miliknya di Teheran menyusul penyerbuan kompleks diplomatik itu oleh ratusan mahasiswa pada November 2011.

Mereka berdemonstrasi di depan kedutaan itu untuk menyatakan kemarahan atas sanksi-sanksi Barat yang diberlakukan terhadap Teheran terkait kegiatan nuklirnya yang dipersoalkan dan kemudian menyerbunya.

Ketika kerumunan massa menyerang dan membakar gedung-gedung dan dokumen, para diplomat di dalam takut mereka akan mengalami nasib serupa dengan para staf Amerika Serikat yang disandera selama 444 hari setelah kedutaan mereka dikuasai tahun 1979.

Walaupun para pemerotes mundur setelah amukan berlangsung beberapa jam, Inggris segera menarik seluruh stafnya, menutup kedutaan, dan mengusir para diplomat Iran dari London.

Pengumuman pembukaan hubungan tersebut mungkin menaikkan harapan terobosan dalam pembicaraan dengan kekuatan-kekuatan dunia tentang program nuklir Iran di Jenewa pekan depan.

Menlu Hague mengatakan ada "tanda perubahan" yang lebih baik dalam pendekatan Iran sejak Hassan Rouhani terpilih sebagai presiden pada Juni, menggantikan Mahmoud Ahmadinejad yang beraliran keras.

"Kedua negara akan menunjuk seorang kuasa usaha non residen yang bertugas melaksanakan pembangunan hubungan, termasuk langkah-langkah sementara menuju pembukaan kedutaan-kedutaan kami," kata Hague kepada parlemen.

"Jelas bahwa presiden baru itu dan para menteri di Iran memperlihatkan diri dan negeri mereka dalam cara yang jauh lebih positif. Kami harus menguji ketulusan pemerintah Iran hingga ke tahap penuh," demikian Reuters.

(M016)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013