Makkah (ANTARA News) - Untuk menghadapi puncak prosesi ibadah haji yang akan dimulai Minggu (13/10) dengan bergerak ke Arafah, jemaah diminta untuk fokus pada kegiatan tersebut dan tidak melakukan ibadah ke Masjidil Haram dulu.

"Kesehatan itu perlu. Jemaah jangan di Haram dulu, fokus ke Armina (Arafah-Muzdalifah-Mina), eratkan kekompakan dan berdoa," ujar Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia untuk Kloter 17 UPG, H Abd Rahman Tubaka di Makkah, Rabu.

Ia mengatakan, untuk jemaahnya yang berasal dari Maluku itu, pihaknya bersama maktab telah melakukan sosialiasi dan peninjauan lokasi. "Bendera kloter sudah disiapkan di lokasi supaya jemaah tahu lokasinya," katanya.

Untuk persiapan jemaah kloternya yang berjumlah 374 orang, Rahman Tubaka juga telah memberi bimbingan kepada jemaahnya setiap selesai shalat subuh dan magrib berupa ceramah, tanya jawab, dan konsultasi haji termasuk mengenai wukuf, mabit dan melontar jumroh.
 
Seorang jemaah asal Kloter 13 Jakarta, Asni Harismi, mengaku mengutamakan persiapan fisik untuk menghadapi kegiatan di Armina.

"Sosialisasi dari ketua kloter sudah ada, bahkan sangat bagus dan sangat membantu," ujar Asni yang berangkat haji bersama ibunya.

Ia mengaku bersama jemaah lainnya sudah melakukan tur untuk melihat medan di Arafah, Mina dan lokasi melontar jumroh. "Dan sudah diberi gambaran dari karu (ketua regu) dan karom (ketua rombongan) serta ketua kloter apa saja yang harus dan nggak boleh dilakukan selama wukuf," katanya.

Misalnya, lanjut Asni, selama di Arafah disarankan banyak zikir dan berdoa, dilarang keluyuran karena dikhawatirkan akan membatalkan ihromnya. Ia juga mendapat pengarahan mengenai pakaian yang dikenakan serta kiat-kiat agar tidak tersesat saat melempar jumroh.

"Selama mengantri mobil harus mengikuti arahan karom atau ketua kloter dan jangan berebut," lanjut Asni yang juga diminta untuk membawa bekal makanan berupa biskuit atau roti untuk mengantisipasi rasa lapar ketika belum mendapat jatah katering.
(F005)

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2013