Banjarmasin (ANTARA News) - Sepuluh rumah di wilayah Mantuil Banjarmasin, Kalimantan Selatan terbakar sehingga sepuluh kepala keluarga kehilangan tempat tinggal beserta harta bendanya akibat dilalap si jago merah.

Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Provinsi Kalsel, Didien di Banjarmasin, Jumat, mengatakan, kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 wita dimana pemilik rumah sebagian sedang tidak ada di tempat.

Rumah terbuat dari bahan mudah terbakar itu membuat api semakin menyala dan ditiup angin kencang sehingga sepuluh rumah hangus terbakar dan rata dengan tanah.

Barisan Pemadam Kebakaran yang ada di Kota Banjarmasin cepat datang membantu untuk memadamkan kebakaran tersebut sehingga api tidak merambat lebih meluas.

Didien menambahkan, lokasi kebarakan yang menghanguskan sekitar sepuluh rumah itu terjadi pada Jumat sekitar pukul 11.30 wita di Jalan Tembus Mantuil Gang Hariti RT.16 RW.02 Kel.Basirih Selatan Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin.

Berdasarkan data dari pihak Pos Komando Pengendali Operasi Tagana Kalsel ada sekitar sepuluh kepala keluarga (KK) yang kehilangan tempat tinggal di antaranya, Latifah (52), Harun (35), Bustani (60), Amang Udin (50), Amut (45), Wahid (35), Madi (55), Nain (50), Yasin (55), Rahman (40).

Sementara itu, para korban kebakaran saat ini melakukan pengungsian ke tempat sanak saudaranya atau berdiam di tempat tetangga yang rumahnya tidak terbakar dalam musibah itu.

Di lokasi tempat kejadian kebakaran itu akan dibangun tenda darurat dan dapur umum untuk para korban musibah kebakaran yang mengahuskan lebih kurang sepuluh rumah.

"Diperkirakan total kerugian dalam musibah kebakaran itu sekitar Rp 500 juta dan hingga saat ini tidak ditemukan adanya korban jiwa, dan penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan, namun asal mula api diduga dari salah satu rumah" terang pria berbadan besar itu.

Kasus kebakaran yang menghanguskan sepuluh rumah itu sementara ditangani oleh pihak kepolisian setempat dan rumah asal mula api diperkirakan dan tempat kejadian dipasang garis polisi, demikian Didien. (*)

Pewarta: Gunawan Wibisono
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013