Roma (ANTARA News) - AC Milan akan menjamu Udinese pada 19 Oktober di Stadion San Siro dengan kehadiran penonton, setelah Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) menunda sanksi yang mengharuskan klub itu memainkan satu pertandingan tanpa kehadiran penonton.

Denda sebesar 50.000 euro, yang dijatuhkan karena lagu-lagu "diskriminasi teritorial," juga ditunda untuk penyelidikan-penyelidikan selanjutnya.

"Pengadilan Keadilan Federal telah menunda sanksi-sanksi terhadap banding yang diajukan Milan terhadap penutupan Stadion Giuseppe Meazza (San Siro) untuk satu pertandingan dan denda 50.000 euro," kata FIGC pada pernyataan yang dirilis pada Jumat.

"Pengadilan Keadilan Federal meminta Kantor Jaksa Federal untuk (sekarang) mengumpulkan semua keping bukti."

Klub-klub itu dihukum setelah perwakilan FIGC melaporkan mendengar lagu-lagu yang menyerang, yang ditukukan kepada penggemar klub Italia utara Napoli saat Milan kalah 2-3 di markas Juventus pada Minggu.

Pada dunia teritorial sepak bola Italia yang sengit, rivalitas antara para pendukung klub-klub utara yang kaya dan rival-rivalnya di selatan yang lebih miskin bukan tidak biasa.

Hukuman awal sempat membuat Milan cemas, yang menyatakan bahwa lagu-lagu itu tidak dinyanyikan, dan para penggemar di klub-klub lain di Liga Italia, yang merasa bahwa penutupan sebagian atau seluruh stadion merupakan tindakan yang terlalu berlebihan untuk apa yang mereka anggap sebagai rivalitas olahraga.

Para penggemar Napoli di sektor Curva B San Paolo, saat tim yang didukungnya menang 4-0 atas Livorno dengan skor 4-0 pada Minggu, membentangkan spanduk yang bertuliskan "Warga Napoli yang merupakan penderita kolera. Sekarang tutup Curva kami!" mengacu pada lagu-lagu sebelumnya yang dinyanyikan rival-rivalnya.

"Mereka kemudian menyanyikan lagu-lagu yang menyerang, yang membuat Milan nyaris dijatuhi sanksi.


Penerjemah: A Rauf Andar Adipati

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2013