Jerusalem (ANTARA News) - Israel Jumat mengkonfirmasikan bahwa PM Ehud Olmert telah memerintahkan tentara untuk memperluas serangan daratnya terhadap para pejuang Hizbullah di Lebanon, tetapi mengatakan keputusan itu tidak mencegah satu penyelesaian diplomatik. Tindakan itu, yang diumumkan Kementerian Luar Negeri Israel, dibuat tidak lama setelah para dubes Inggris dan AS di PBB mengatakan anggota-anggota Dewan keamanan PBB hampir mencapai satu kesepakatan mengenai sebuah resolusi yang bertujuan menghentikan perang yang telah berlangsung satu bulan itu. "Kami mengatakan dua hari lalu bahwa kami akan menghentikan serangan, baik secara militer maupun diplomatik," kata satu sumber politik Israel yang dikutip Reuters. "Kami melihat perjanjian gencatan senjata di PBB tidak membuat kemajuan yang diperlukan, dan karena itu kami mengizinkan aksi militer." Televisi Israel menayangkan pasukan tank Israel sedang bersiap untuk melaksanakan perintah yang disetujui kabinet keamanan Olmert, Rabu itu tapi ditangguhkan, untuk membebaskan Sungai Litani , 20km dari perbatasan Israel. Dubes Israel untuk PBB Dan Gillerman, mengatakan Israel masih terlibat dalam perundingan menyangkut sebuah resolusi PBB kendatipun ada perintah Olmert menyangkut perluasan serangan itu.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006