Karakas (ANTARA News) - Venezuela pada Jumat mengatakan pihaknya menahan satu kapal eksplorasi minyak Amerika Serikat yang dikirim dari Guyana di perairan lepas pantainya yang disengketakan kedua negara bertetangga itu.

Kementerian Luar negeri Venezuela dalam satu pernyataan mengatakan kapal itu dideteksi dan dicegat karena "melakukan kegiatan-kegiatan ilegal" di dalam satu daerah perbatasan laut yang diklaim oleh Karakas.

Guyana sebelumnya mengatakan satu kapal Angkatan laut Venezuela berhadapan dengan kapal Teknik Perdana, Kamis ketika melakukan eksplorasi di lepas pantai Esequitiba, wilayah perbatasan seluas 159.500 km yang kaya sumber-sumber mineral yang Venezuela klaim sejak tahun 1897.

Kapal yang dikontrakkan kepada Anadarko Petroleum Corporation yang berpangkalan di Texas, diperintahkan berlayar ke Pulau Margarita di Venezuela, kata pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Guyana.

Venezuela mengatakan kapal itu menurut jadwal akan tiba di pulau lepas pantai timur laut negara itu pada pukul 1030GMT (17.30 WIB) Sabtu.

"Venezuela menyatakan protes keras" atas kegiatan-kegiatan yang pencarian dan eksplorasi di landas laut maritim Venezuela" dilakukan oleh Teknik Perdana, kata Karakas.

Venezuela juga meminta Kemenlu Guyana memberikan penjelasan yang memuaskan menyangkut insiden itu.

Pernyataan Guyana itu mengatakan Teknik Perdana telah melakukan satu survai multi-sasaran dasar laut ketika dicegat.

"Satu hal yang jelas adalah Teknik Perdana berada di perairan Guyana ketika insiden ini terjadi," kata pernyataan kementerian luar negeri, menuntut pembebasan segera "kapal itu dan para awaknya.

Guyana "sangat yakin bahwa tindakan-tindakan yang dilakukan oleh kapal AL Venezuela merupakan satu ancaman serius bagi perdamaian bagian wilayah ini dan karena itu pemerintah Guyana mengecam keras tindakan-tindakan itu," tambahnya.

Pada akhir Agustus, Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan sejawatnya dari Guyana, Donald Pamottar, mengatakan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan sengketa wilayah mereka sedang "berjalan dengan baik," dan mereka terus berusaha meminta bantuan para penengah PBB untuk menyelesaikan konflik itu.

Daerah yang disengketakan itu dikenal sebagai Eseqiba di Venezuela, dan Essequibo di Guyana, demikian AFP.

(H-RN/M016)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013