Kupang (ANTARA News) - Para petani sayur di Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), memanfaatkan sisa air kali untuk tetap menjaga tanaman sayur mereka tumbuh, di tengah ancaman kekeringan.

Seperti disaksikan di Oesao Minggu, ratusan hektare lahan sayur di Kelurahan Oesao, Kecamatan Kupang Timur, mulai dilanda kekeringan akibat musim kemarau sehingga sejumlah petani sayur memanfaatkan siasa air kali untuk menyiram tanaman tersebut.

"Kekeringan yang mulai melanda Provinsi Nusa Tenggara Timur menyebabkan lebih dari dua seratus hektar lahan sayur di Oesao Kecamatan Kupang Timur tak digarap," kata seorang petani sayur Oesao, Musa (40).

Ia mengatakan kekeringan yang melanda daerahnya setiap tahun telah menjadi momok para petani sayur.

"Sebagian lahan terpaksa digarap namun harus menyiran secara manual dengan memikul air dari kali sejauh 2 km," kata petani sayur lainnya, Mahuri (42).

"Hasil panen tak maksimal karena kekurangan air. Padahal wilayah Oesao menjadi lumbung sayur untuk masyarakat Kota Kupang," katanya menambahkan.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sri Woro B. Harijono, memperkirakan musim kemarau lebih cepat dari biasanya, dengan indikator sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau pada April , Mei, dan Juni 2013.

Namun demikian, terdapat beberapa daerah di 15 zona musim yang akan mengalami kemarau lebih awal mulai bulan Februari dan Maret 2013.

Pewarta: Hironimus Bifel
Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2013