Jakarta (ANTARA News) - Ayah Adnan Januzaj, Abedin, marah atas komentar pelatih tim nasional Belgia, Marc Wilmots.

Januzaj sekarang menjadi perebutan beberapa negara, seperti Belgia--tempat kelahirannya--, Albania, Serbia, Turki, Kroasia, dan Inggris--yang dapat memanggilnya pada 2016--semuanya telah menyatakan ketertarikan memanggilnya ke timnas masing-masing.

Pemain berusia 18 tahun, yang secara cemerlang menembus tim utama Manchester United, belum pernah bermain untuk tim nasional mana pun, dan ayahnya menyarankan agar ia memilih negara yang mampu memainkannya secara reguler.

Belgia telah lama mencoba meyakinkan Januzaj bermain untuk mereka, tapi pada akhir pekan lalu, Wilmots menjawab pertanyaan penyiar RTBF di Belgia tentang keinginan Januzaj untuk bermain.

"Tidak mungkin untuk bernegoisasi dengan saya," katanya.

"Anak itu lahir di Belgia, haruskah ia berkata ingin bermain untuk Belgia - dari sana, tidak ada tawar-menawar. Saya tidak akan bermain dengan permainan seperti itu."

"Anak itu tersedia dan ingin bermain? Oke, tunjukkan pada saya."

"Jika Anda berada di tingkat atas di Manchester atau di tempat lain, tunjukkan pada saya kemampuan Anda dan jika saya butuh, saya akan memanggil Anda. Saya tidak berjanji, untuk Januzaj atau orang lain."

Ayah Januzaj marah atas kutipan perkataan Wilmots dan menyatakan kutipannya itu tidak akan membantu Belgia untuk mendapatkan anaknya.

"Ini memalukan," ia dikutip oleh sejumlah media di Belgia.

"Kami tidak bereaksi atas seleksi, telepon atau surat dari asosiasi sepakbola Belgia."

"Mereka yang meminta seleksi, bukan kami. Komentar Wilmots tidak akan membuat lebih mudah saat ini. Kami marah atas komentar itu." kata Abedin seperti dikutip dari laman SkySports.

Penerjemah:
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2013