Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kesehatan (Menkes), Siti Fadilah Supari, mengatakan bahwa pemerintah akan menanggung biaya pengobatan Syafitri, bayi yang menderita multiple conginetal anomali (sejumlah kelainan bawaan sejak lahir) di bagian kepala, dan hingga kini dirawat di Rumah Sakit Pelni Petamburan, Jakarta Barat. Menkes mengemukakan hal itu di Ruang Kenari I Rumah Sakit (RS) Pelni Petamburan, Jakarta Barat, Senin, usai menjenguk bayi variasi kembar siam yang lahir melalui operasi caesar pada 7 Agustus 2006 sekira pukul 23.00 WIB. Berkaitan dengan hal tersebut, anggota Tim Dokter RS Pelni Petamburan yang menangani Syafitri, dr Ketut Lilamurti, menjelaskan bahwa pemerintah menanggung biaya pengobatan bayi itu sejak Rabu (10/8) dan seterusnya. "Sedangkan, biaya sejak proses kelahiran hingga Rabu sepenuhnya ditanggung oleh Rumah Sakit Pelni," kata dokter spesialis anak itu. Ia menjelaskan pula, sebelumnya orang tua Syafitri telah membayar biaya kelahiran senilai Rp4,9 juta, namun pihak RS kemudian mengembalikan kepada mereka. Kondisi bayi variasi kembar siam itu, jelas Ketut, hingga saat ini belum bisa dikatakan stabil. "Kadang-kadang aktif, tetapi kadang membiru. Itu hal yang wajar mengingat kelainan yang dia derita," katanya. Menurut dia, hingga saat ini bayi tersebut masih menjalani perawatan intensif dari tim dokter. Tim dokter yang beranggotakan 13 orang itu, menurut dia, terdiri atas dokter-dokter ahli dari RS Pelni, RS Cipto Mangunkusumo dan RS Harapan Kita. Ia mengemukakan, tim dokter tersebut selanjutnya akan melakukan observasi untuk membenahi kelainan organ yang dialami Syafitri supaya selanjutnya bayi itu bisa bernafas dan makan tanpa bantuan peralatan. "Yang jelas, tidak mungkin melakukan pemisahan, hanya merapikan organ tubuhnya supaya dia bisa bernafas tanpa bantuan alat," kata Ketut. Bayi Syafitri berdasarkan analisa medis juga mengalami kelainan pada organ jantung mereka. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006