Beirut (ANTARA News) - Beberapa jet Angkatan Udara Suriah membombardir Kota Deir Az-Zor di Suriah Timur, Jumat, setelah bentrokan sengit pada Kamis malam (17/10) dan terbunuhnya seorang perwira senior intelijen militer Presiden Bashar al-Assad, kata pegiat.

Jenderal Jama`a Jama`a ditembak di kepala pada Kamis oleh penembak gelap di tengah pertempuran dengan gerilyawan, termasuk melawan pasukan yang berkaitan dengan Al Qaida, kata Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia, demikian laporan Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat malam.

Kematiannya, yang dirayakan oleh gerilyawan dan pegiat oposisi, menandai kemunduran besar dalam upaya Bashar untuk menguasai kembali kota tersebut, Ibu Kota provinsi penghasil minyak di Suriah Timur.

Berita kematian yang disiarkan di Facebook menyatakan mayat Jama`a diterbangkan kembali untuk pemakaman pada Jumat ke desa kediamannya, Zama, di pegunungan yang menjorok ke Laut Tengah --pusat kelompok Alawi, asal Presiden Bashar al-Assad.

Perang saudara selama 2,5 tahun di Suriah berawal dari gerakan protes damai tapi telah berubah jadi perang saudara dengan dimensi sektarian.

Banyak anggota masyarakat mayoritas Muslim Sunni di Suriah telah bergabung dengan aksi perlawanan terhadap empat dasawarsa kekuasaan keluarga al-Assad.

Kelompok minoritas seperti Alawi, cabang aliran Syiah, telah mendukung presiden Suriah itu.

Jama`a (59) telah mengabdi sebagai perwira senior intelijen militer Suriah di Lebanon sampai Damasksu menarik pasukannya dari tetangganya yang lebih kecil tersebut di bawah tekanan kuat internasional pada 2005.

Penarikan itu dilakukan setelah pembunuhan mantan perdana menteri Lebanon Rafik al-Hariri pada 14 Februari 2005, peristiwa yang saat itu dituduhkan kepada Suriah, dan Jama`a sendiri diperiksa sehubungan dengan peristiwa tersebut, kata Observatorium.
(C003)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013