"Perhelatan ini menjadi bagian penting untuk mengantarkan industri fesyen Indonesia untuk menguasai pasar dalam negeri dan memasuki pasar internasional," jelas Wakil Menteri Perdagangan RI Bayu Krisnamurthi pada pembukaan JFW 2014, Sabtu.
Dalam siaran pers Kemendag disebutkan penyelenggaraan JFW 2014, juga bertujuan untuk meningkatkan peranan industri fesyen yang bernilai tambah dalam membangun perekonomian bangsa.
JFW 2014 yang mengangkat tema “Bringing Indonesia to The World” diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan fesyen, antara lain menjadi media untuk melakukan pembinaan bagi pelaku fesyen dalam mengembangkan produknya, menjadi media penyampaian informasi seputar industri fesyen, termasuk dalam memberikan pemahaman dan pengetahuan tren mode, menjadi media jejaring bisnis antarkomunitas fesyen Indonesia, serta menjadi media promosi efektif untuk menampilkan karya terbaik dari desainer Indonesia sehingga dapat dikenal lebih luas lagi baik di dalam maupun luar negeri.
"Fesyen Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk terus dikembangkan dan menjadi pusat mode di kawasan regional, serta memainkan peranan penting di tingkat global," ujar Wamendag.
Hal tersebut, lanjut Wamendag, didukung oleh kekayaan budaya Indonesia sebagai sumber inspirasi yang tak terbatas bagi pelaku fesyen Indonesia untuk terus mengembangkan kreativitas dan inovasinya.
"Para desainer Indonesia diharapkan tidak lagi hanya mampu menciptakan koleksi desain yang unik dan berkualitas tinggi, namun dari sisi pemasaran, produk fesyen Indonesia akan mampu menyerap kebutuhan pasar lebih besar lagi," jelas Wamendag.
JFW 2014 merupakan hasil kerja sama dan kolaborasi Kementerian Perdagangan, Femina Group, dan banyak pihak lain yang saling mendukung dan bersinergi menjadikan JFW sebagai salah satu fashion week terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara.
Wamendag mengungkapkan JFW merupakan salah satu barometer pelaku industri fesyen untuk dapat menentukan arahan desain, gaya, dan tren mode terkini.
Pewarta: Desy Saputra
Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2013