Jakarta (ANTARA News) - Ketua tim dokter Rumah Sakit Pelni Petamburan, Ketut Lilamurti SpA, mengatakan keadaan Syafitri, bayi kembar siam yang menderita kelainan bawaan multikompleks kongenital anomali, sampai saat ini normal. "Keadaan Syafitri sama seperti bayi prematur pada umumnya, kondisinya belum stabil karena harus beradaptasi," ujar dia. Ia mengatakan kondisi Syafitri yang tubuhnya terkadang membiru karena kekurangan oksigen sangat wajar dialami oleh bayi yang mengalami kelainan paru-paru, karena itu sampai sekarang pernafasan Syafitri masih dibantu dengan alat bantu pernafasan. Syafitri sama seperti bayi pada umumnya yang terkadang tidur, menangis, aktif menendang-nendang, dan menarik-narik selang, ujar dia. Syafitri masih berada dalam inkubator dan ditempatkan di ruangan khusus di ruang rawat bayi Kenari. Syafitri yang lahir pada 7 Agustus 2006 pukul 23.00 WIB, kadang menangis dalam inkubator. Ia aktif menggerakkan kedua tangan dan kakinya. Pada hidung masing-masing kepala bayi masih terdapat selang sebagai alat bantu pernafasan. Asupan makanan untuk Syafitri masih melalui infus yang dipasang di kaki sebelah kanannya. Menurut perawat yang menjaganya, Syafitri sama aktifnya dengan bayi-bayi lain. "Namun terkadang tubuhnya sering membiru kekurangan oksigen." Ia juga mengatakan berat badan bayi yang awalnya memiliki berat badan 3,950 kilogram tersebut mengalami penurunan menjadi 3,930 kilogram. Namun, penurunan berat badan sebesar 0,020 kilogram wajar terjadi pada bayi yang baru lahir. "Biasanya bayi yang baru lahir timbangannya lebih berat, karena sebelumnya terendam dalam air ketuban. Dalam beberapa hari berat badan bayi normalpun akan menyusut," ujar dia. Ia mengatakan dibutuhkan waktu kurang lebih dua minggu hingga berat badan bayi normal tidak mengalami penurunan maupun kenaikan berat badan. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006