Biak (ANTARA News) - Konferensi jarak jauh (teleconference) di antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan warga pulau terluar Mapia, Kabupaten Supiori, Provinsi Papua, yang dijadwalkan berlangsung 17 Agustus 2006 dibatalkan, karena faktor cuaca yang kurang mendukung. Bupati Kabupaten Supiori, Drs. Jules F. Warikar, kepada ANTARA News di Biak, Selasa, membenarkan bahwa rencana (teleconference) menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Republik Indonesia dibatalkan lantaran cuaca tidak memungkinkan. "Pemerintah Kabupaten Supiori sudah melakukan berbagai persiapan pelaksanaan dialog dengan Presiden SBY dengan warga Pulau Mapia, namun akhirnya dialog tersebut ditunda," kata Warikar. Ia mengemukakan, batalnya pelaksanaan (teleconference) Presiden Yudhoyono dengan masyarakat Mapia dan masyarakat di 12 pulau terluar lainnya itu diharapkan masyarakat di pulau-pulau itu tidak kecewa. Penundaan tersebut, menurut dia, semata-mata akibat cuaca yang tidak bersahabat yang dapat mengganggu fungsi berbagai peralatan telekomunikasi berteknologi satelit yang sudah disiapkan sebelumnya. "Telewicara Presiden SBY dengan penduduk Pulau Mapia bertujuan mendengar langsung aspirasi masyarakat setempat dalam rangka pelaksanaan program pemerintah mengelola pulau terluar yang berbatasan dengan negara lain," ujarnya. Dia mengatakan, Pulau Mapia yang berpenduduk sekitar 153 jiwa atau 53 kepala keluarga itu merupakan salah satu daerah terluar yang dimiliki Kabupaten Supiori, yang letaknya berbatasan dengan Republik Palau. "Secara keseluruhan luas Pulau Mapia sekitar 144 hektar, dengan jarak dari kota Biak mencapai 93,25 mil notice laut," tambahnya. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006