Dublin (ANTARA News) - Manajer Belanda Marco van Basten akan mencoba bangkit dari kegagalan pada Piala Dunia 2006 dengan menyuntikkan darah baru untuk menggantikan pemain tua yang dianggap gagal, ketika menghadapi Irlandia pada pertandingan persahabatan di Dublin, Rabu (16/8). Pensiunnya Phillip Cocu dan dicoretnya dua pemain bintang, Ruud van Nistelrooy dan Mark van Bommel, membuka peluang bagi striker muda, Jan Huntelaar, dan gelandang Stijn Schaars untuk membuktikan diri mereka. Ketika van Basten bisa seenaknya memilih pemain, rekannya dari Irlandia Steve Staunton harus menghadapi serangkaian cedera yang diderita pemainnya, khususnya kapten Robbie Keane, sehingga hanya membawa pasukan seadanya. Stauntin hampir tidak bisa mempersiapkan diri menghadapi pertandingan itu karena ia juga sempat ditodong senjata di luar hotel timnya pada Senin --meskipun ia selamat tanpa cedera. Tidak dibawanya van Bommel dan pensiunnya Phillip Cocu mengisyaratkan bahwa Schaars akan dimatangkan untuk berperan sebagai playmaker, sementara absennya van Nistelrooy membuka jalan bagi Huntelaar yang musim lalu mencetak 33 gol dalam 34 pertandingan liga. Pemain berusia 22 tahun yang bergabung dengan Ajax dengan nilai transfer 6,5 juta pound pada pertengahan musim lalu itu, terus menunjukkan ketajamannya dengan mencetak dua gol pada kualifikasi Liga Champions melawan FC Copenhagen pekan lalu. Alasan van Basten untuk lebih memilih para pemain muda itu sangat jelas. "Kami pikir para pemain ini adalah yang lebih baik pada saat ini," kata mantan striker hebat Belanda itu, yang pada Piala Dunia lalu timnya disingkirkan Portugal pada putaran kedua. Pilihan lini depannya juga termasuk Dirk Kuyt, Jan Venegoor of Hesselink dan pemain sayap yang berlaga di Liga Premier, Robin van Persie dan Arjen Robben. Irlandia akan kesulitan untuk menghadapi para penyerang tersebut karena cederanya pemain kunci di lini bekalang, Richard Dunne, serta pensiunnya Gary Breen. Daftar cedera Irlandia bertambah dengan cederanya bek kiri Ian Harte dan kiper Newcastle United, Shay Given. Tetapi ada secercah sinar terang untuk Staunton dengan tidak jadi pensiunnya Steve Carr dan pindahnya Damien Duff ke Newcastle dari Chelsea membuat pemain yang meredup di bawah asuhan Jose Mourinho bisa kembali cemerlang. Salah satu pemain Irlandia yang berprospek cerah, Stephen Ireland, juga cedera dan Staunton tidak menyembunyikan kekhawatirannya terhadap nasib timnya yang bulan depan menghadapi tugas berat saat menghadapi semifinalis Piala Dunia, Jerman, pada pertandingan kualifikasi Piala Eropa 2008, pertandingan kompetitif pertama Staunton sebagai pelatih. "Sungguh jauh dari ideal jika kehilangan begitu banyak pemain karena cedera. Kami (akan bermain) tanpa beberapa pemain penting. Karena ini (melawan Belanda) adalah kesempatan terakhir untuk uji coba menjelang kualifikasi Piala Eropa, maka sungguh sangat mengecewakan," kata Staunton. Jadi kini van Basten lah yang memegang kartu as namun tekanan terhadapnya pun semakin bertambah. Meskipun ia memiliki rekor yang bagus semenjak menggantikan Dick Advocaat dua tahun lalu, masa kepelatihannya menjadi sasaran kritik masyarakat Belanda. Penampilan biasa-biasa saja timnya pada Piala Dunia memunculkan kekhawatiran dan pertandingan persahabatan ini akan menjadi ujian pertama bagi rencananya untuk mengembalikan status Belanda sebagai salah satu begawan persepakbolaan Eropa. Tingkat pengharapan untuk Staunton lebih rendah dibandingkan van Basten namun ia juga harus memulihkan ciri khas Irlandia --semangat dan pantang menyerah-- yang menjadikan mereka berkualitas. Setelah melakukan awal yang baik dengan mengalahkan Swedia 3-0, pasukan Staunton ditundukkan Chile 0-1. Van Basten mencoba untuk merajut timnya dengan dua pemain baru dan sejumlah pemain muda lainnya yang lebih berpengalaman dan berpeluang untuk mencapai hasil gemilang. Di pihak lain, Staunton, perlu berpikir keras dan ia mungkin hanya bisa berharap agar timnya tidak dipermalukan, demikian AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006