Washington (ANTARA News) - Ribuan pengunjuk rasa pada Sabtu berkumpul di Washington, menuntut dibentuknya aturan baru di Amerika untuk membatasi program penyadapan oleh Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) yang dianggap telah mengganggu kehidupan pribadi.

Unjuk rasa itu digelar di tengah skandal meluas soal pengintaian yang dilakukan AS terhadap komunikasi para warga negara biasa serta pemimpin-pemimpin global hingga menimbulkan kemarahan di berbagai belahan dunia.

Tepat 12 tahun pada hari yang sama setelah Kongres mengesahkan Patriot Act untuk memperluas pengumpulan data-data intelijen anti-teror --setelah terjadinya serangan teroris 11 September, para pengunjuk rasa menuntut diakhirinya "spionase massal."

"Hey, hey, ho, ho, NSA harus pergi," demikian dikumandangkan para pengunjuk rasa, sebagaimana dilaporkanAFP.

Menurut penyelenggara demonstrasi, mereka yang ikut ambil bagian dalam aksi protes hari Sabtu itu tercatat sekira 4.500 orang.

Untuk menyuarakan "hentikan pemerintahan rahasia, hentikan spionase AS, stop berbohong," para pengunjuk rasa membentangkan spanduk yang bertuliskan "jangan mengintai kami lagi" di bawah jendela-jendela US Capitol, yaitu gedung tempat Kongres berkantor.

Kepada Kongres, mereka menyerahkan petisi yang ditandatangani oleh 575.000 orang melalui internet.

Petisi itu mendesak para anggota parlemen untuk "mengungkapkan secara rinci program pengintaian oleh NSA."

NSA belakangan ini dihujani kritik sejak pembocor rahasia yang menjadi buronan AS, Edward Snowden, menguak penyadapan besar-besaran yang dilakukan oleh NSA terhadap kegiatan Internet serta terhadap komunikasi telepon jutaan warga Amerika dan para pemimpin dunia, termasuk sekutu-sekutunya, Prancis dan Jerman.

"Bukan hanya warga Amerika yang terperangkap dalam jala ini. Kita perlu bangkit untuk seluruh dunia juga," kata presiden dan kepala eksekutif media Free Press dan kelompok pembelaan teknologi, Craig Aaron di depan kerumunan orang.

"Ini bukan masalah kanan dan kiri; ini adalah tentang yang benar dan salah."

Trevor Timm (28 tahun) dari kelompok hak digital Electronik Frontier Foundation, mengatakan unjuk rasa Sabtu merupakan aksi pertama kalinya yang digelar sejak masalah NSA mencuat dan membuat orang-orang berkumpul untuk membela hak-hak pribadi mereka.

"Opini publik Amerika sudah sangat berubah menyangkut NSA dan kerahasiaan pribadi," kata Timm.

"Presiden Barack Obama telah mengatakan banyak hal, sekarang kami ingin melihat aksi yang dilakukan," tambah Tim, yang mengenakan kaos bertuliskan "berhenti mengintai kami."

Kelompok Tim merupakan bagian dari 100 organisasi yang berpartisipasi dalam sebuah koalisi yang menekan Kongress untuk melakukan reformasi dalam meningkatkan keamanan kerahasiaan pribadi.

Setelah munculnya skandal, Obama pada bulan Agustus memperkenalkan serangkaian langkah untuk memastikan keterbukaan yang lebih baik dalam program pengintaian, termasuk langkah yang paling mengejutkan publik Amerika dengan mengumpulkan metadata dari catatan percakapan telepon.

Kongres berencana mengadakan sidang pembahasan baru menyangkut program pengintaian dalam minggu-minggu mendatang, sementara beberapa rancangan undang-undang sedang disusun untuk mengamandemen sistem.

"Saat ini, tidak ada telepon di Amerika yang melakukan sambungan tanpa catatannya diketahui oleh NSA. Saat ini, tidak ada transaksi Internet yang dibuat tanpa melalui tangan NSA," kata Snowden dalam pesan yang disampaikan kepada para pengunjuk rasa.

"Wakil-wakil kita di Kongres mengatakan ini bukan pengintaian. Mereka salah."

Snowden mencari suaka di Rusia, tampaknya untuk menghindari tuntutan hukum di Amerika Serikat.

(T008)


Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2013