Bangkok (ANTARA News) - Pemerintah Thailand mengatakan pihaknya siap untuk melanjutkan pembicaraan perdamaian dengan para gerilyawan selatan pada bulan depan.

Paradorn Pattanatabut, Kepala Dewan Keamanan Nasional (NSC), Selasa, menyampaikan pihak Thailand telah mengirimkan sinyal kepada fasilitator Malaysia dan Barisan Revolusi Nasional (BRN), satu kelompok induk gerilyawan selatan yang telah mengadakan tiga putaran pembicaraan damai dengan pihak berwenang Thailand sejak akhir Maret.

Awal bulan ini, NSC tanpa batas waktu menunda pembicaraan perdamaian babak berikutnya, awalnya dijadwalkan untuk 20 Oktober, mengatakan bahwa pihaknya "tidak siap" untuk melanjutkan negosiasi.

Kepala NSC, yang memimpin delegasi Thailand dalam pembicaraan, mengatakan keputusan itu juga dilakukan untuk menghindari pertemuan dengan BRN sehubungan ulang tahun kesembilan mendatang insiden Tak Bai, di mana sekitar 80 pengunjuk rasa tewas pada 25 Oktober 2004 di kabupaten Tak Bai, Narathiwat.

Dia mengatakan NSC prihatin BRN akan merujuk pembunuhan Tak Bai sebagai alasan untuk memaksakan tuntutan lagi.

Muslim Thailand, etnis Melayu mendominasi tiga provinsi perbatasan selatan - Yala, Pattani, Narathiwat dan empat kabupaten di Songkhla telah diganggu dengan kekerasan sejak awal tahun 2004.

Lebih dari 5.000 orang tewas dan lebih dari 9.000 lainnya terluka, demikian laporan Xinhua.

(H-AK)

Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2013