Pekanbaru (ANTARA News) - Ratusan ekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) yang berada di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Kabupaten Pelelawan, Riau terancam mati terpanggang menyusul terjadi kebakaran di kawasan konservasi itu. "Saat ini hewan-hewan tersebut keluar dari hutan untuk menghindari kebakaran," kata Ketua Pusat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Pusdalkarhutla) yang juga wakil Gubernur Riau H Wan Abu Bakar di Pekanbaru, Rabu. Ia mengakui, sudah mendapat laporan dari WWF soal kebakaran di kawasan TNTN itu dan saat ini Tim Reaksi Cepat (TRC) Pusdakarhutla sudah bergerak ke sana untuk melakukan pemadaman titik api dikawasan tersebut. Ia sangat menyayangkan terjadinya kasus kebakaran hutan di kawasan konservasi gajah itu dan ini membuktikan bahwa Pemerintah Kabupaten setempat tidak serius dalam menangani persoalan kebakaran hutan dan lahan. "Saya rasa kalau serius kasus ini tidak akan terjadi," ujarnya. Ia menambahkan, persoalan lain yang harus dihadapi tidak hanya terancamnya habitat gajah itu, akan tetapi larinya hewan-hewan itu keluar hutan akan menimbulkan dampak baru. "Saya khawatir bila gajah itu keluar hutan akan mengganggu masyarakat, bila ini terjadi akan menimbulkan konflik baru antara manusia dan gajah. Tidak itu saja, jika terjadi konflik dan gajahnya mati minyak sawit (CPO) kita terancam di embargo oleh dunia. Akhirnya yang rugi itu tetap masyarakat," katanya. Karenanya, lanjut Wan, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk memadamkan titik api di kawasan tersebut dan menyelamatkan habitat gajah di areal konservasi tersebut.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006