Jakarta (ANTARA News) - Setiap rakyat Indonesia harus mendapat kesempatan yang sama, terutama dalam bidang pendidikan, kata Taufik Kiemas kepada wartawan, setelah menghadiri sejumlah perayaan HUT RI di Jakarta. "Rakyat harus mendapat kesempatan yang sama dalam pendidikan. Artinya mereka harus mendapat kurikulum dan kualitas guru yang sama," katanya, Kamis. Ia mengatakan sekolah negeri seharusnya dibuat sama tanpa membeda-bedakan antara sekolah unggulan dan yang reguler. Keberadan sekolah unggulan, kata dia, membuat mereka yang tidak masuk sekolah itu merasa tidak memiliki kemampuan akademis yang sama. "Sekolah unggulan itu juga membuat sebagian orang merasa minder untuk bersekolah di sana, karena tidak semua orang memiliki nyali yang sama," katanya. Menurut dia, jika masyarakat ingin sekolah yang bagus, mereka harus memilih sekolah swasta, mereka harus mengeluarkan sejumlah uang untuk biaya pendidikan. Dia juga mengatakan pendidikan gratis hingga tingkat SMA sangat realistis untuk diwujudkan, meski dalam ini kondisi ekonomi saat ini sudah lebih baik dari keadaan pada tahun 1950-an. Taufik mencontohkan ketika Indonesia masih miskin pada sekitar tahun 1950-an, masyarakat tetap bisa menikmati pendidikan gratis hingga tingkat SMA. "Kalau dulu pendidikan tidak gratis, maka tidak akan ada orang-orang yang pintar yang jadi menteri sekarang ini," katanya. Dia menjelaskan dana pendidikan dalam APBN bisa dimaksimalkan dengan penambahan dana dari pengalihan dana untuk departeman dalam APBN sebesar 12 persen. Menurut dia, dana yang tadinya disediakan untuk litbang departemen sebaiknya dialihkan untuk membiayai pendidikan. "Pembangunan tidak akan berjalan jika kita tidak membangun manusianya," katanya. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006