Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden M. Jusuf Kalla mengatakan bahwa berkaitan dengan proyek monorel di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, maka pemerintah hanya akan memberi jaminan jika terjadi kekurangan jumlah penumpang sekbanyak 160.000 penumpang per hari, dan bukan memberikan jaminan terhadap penanaman modalnya. "Yang dijamin hanya kalau terjadi kekurangan jumlah penumpangnya. Soal investasinya tidak. Itu risiko investasi," kata Wapres di Jakarta, Jumat, ketika ditanyakan mengenai jaminan pemerintah terhadap proyek monorel di Jakarta. Proyek yang digagas Pemda DKI Jakarta tersebut, menurut Wapres, patut dihargai, dan Pemda DKI telah menyepakati adanya target jumlah penumpang sebanyak 160.000 orang per hari. Jika target jumlah penumpang tersebut tidak terpenuhi, maka investor meminta jaminan pemerintah yang menanggungnya. "Karena ini public service (sarana umum), maka harus ada jaminan dari pemerintah, yakni DKI. Karena DKI tak kuat, maka harus di-endorse (dikuasakan) dari luar, yakni Menteri Keuangan," kata Wapres. Untuk jaminan atas risiko kurangnya jumlah penumpang tersebut, menurut Wapres, disepakati jumlahnya maksimal 25.000 dolar Amerika Serikat (AS) per tahun, dan risikonya akan dibagi dua antara pemerintah pusat dengan Pemda DKI. "Jadi, risikonya dibagi dua," tegas Wapres. Dengan demikian, tambah Wapres, seharusnya proyek monorel itu sudah tidak ada masalah lagi, tetapi kemungkinan masih ada beberapa kekurangan dalam persiapan rincian masalah tersebut. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006