London (ANTARA News) - Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dan Gillerman, kepada BBC di London, Inggris, menegaskan keberatannya terhadap kehadiran pasukan militer dari negara anti-Yahudi berada di Libanon di bawah payung PBB. "Akan sangat sulit, jika dapat dipahami, bagi Israel untuk menerima tentara dari negara-negara yang tidak mengakui Israel, yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel," kata Dan Gillerman. Gillerman menegaskan hal itu setelah Indonesia dan Malaysia, yang tidak mengakui negara Yahudi, menawarkan untuk mengirimkan tentara dalam pasukan penjaga perdamaian berbaret biru PBB ke Libanon (UNIFIL). Selain itu, katanya, Israel akan "sangat senang" untuk menerima tentara dari negara Muslim yang memiliki hubungan baik dengan mereka. "Namun, untuk mengharapkan negara yang bahkan tidak mengakui Israel untuk menjaga keselamatan Israel, saya kira akan menjadi sedikit naif," kata Gillerman. UNIFIL sekarang ini melibatkan 2.000 personel militer dan Resolusi PBB untuk menyetujui penambahan tentara penjaga perdamaian di Libanon mencapai 15.000 personel profesional. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006