Samarinda (ANTARA News) - Empat anak buah kapal (ABK) ponton M.25 yang terbalik di Sungai Belayan, anak Sungai Mahakam, di Desa Tuana Tuha, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, hingga Kamis malam masih dalam pencarian.

"Hingga malam ini, pencarian terhadap ABK ponton M.25 masih terus dilakukan. Tim SAR gabungan baik dari Polres Kutai Kartanegara, Polsek Kenohan dann Satgas dari BPBD masih terus melakukan penyisiran di sekitar lokasi tenggelamnya ponton pengangkut batu bara itu," ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bendaca Daerah (BPBD) Kutai Kartanegara, Darmansyah dihubungi dari Samarinda, Kamis malam.

Ponton M.25 yang mengangkut 2.200 ton batu bara dari Tabang, Kecamatan Kota Bangun dan hendak menuju Muara Belayan Kecamatan Kehohan itu terbalik Rabu sore (6/11) sekitar pukul 17. 00 Wita.

Dari delapan orang yang berada diatas ponton atau kapal tongkang tersebut, tiga diantaranya berhasil selamat yakni, Arman (nahkoda), Santosa (juru mudi) serta Igo (ABK).

Sementara, lima ABK yang dinyatakan hilang yakni, Ihsan (19), Sudarmin (23), Bas Faisal (30), Tola (20) serta Kamarudin (40), kelimanya merupakan ABK ponton M.25.

Satu jasad ABK yakni, Kamarudin berhasil ditemukan pada Kamis sore sekitar pukul 16. 30 Wita.

"Kami telah mengirimkan satu regu untuk membantu melakukan pencarian korban yang dinyatakan hilang akibat tenggelamnya ponton tersebut di Kecamatan Kenohan," kata Darmansyah.

Kapolsek Kenohan, Ajun Komisaris Agus S, membenarkan pencarian empat ABK yang hilang akibat terbaliknya tongkang tersebut maish terus berlangsung.

Tongkang M.25 itu lanjut Agus bertolak dari Kecamatan Tabang dan hendak menuju Muara Belayan dengan mengangkut 2.200 ton batu bara.

"Kami belum bisa memastikan penyebab pasti terbaliknya tongkan yang memuat 2.200 ton batu bara itu sebab masih berkonsentrasi melakukan pencarin terhadap empat ABK yang masih hilang," katanya.

"Berdasarkan keterangan ABK yang selamat, keempat ABK itu, dua diantaranya diduga terjebak di ruang mesin dan dua lainnya sempat melompat ke sungai sebelum tongkang tenggelam," kata Agus.(*)

Pewarta: Amirullah
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013