Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menyatakan kasus flu burung (Avian Influenza/AI) yang terjadi di Garut, Jawa Barat, tidak bisa dikatakan sebagai kasus flu burung berkelompok atau klaster. "Bukan dan semoga tidak ada kasus klaster lagi lah," kata Menteri Kesehatan di Jakarta, Sabtu, di sela peresmian Sekolah Dasar (SD) Merah Putih, sekolah gratis untuk anak dari keluarga kurang mampu. Menurut dia hingga saat ini spesimen beberapa pasien yang diduga terinfeksi virus H5N1 di kabupaten tersebut masih diperiksa di laboratorium nasional. Sementara itu Direktur Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan I Nyoman Kandun menjelaskan kasus tersebut tidak bisa disebut sebagai kasus klaster karena tidak terjadi pada waktu hampir bersamaan dan lokasi kejadiannya saling berjauhan. "Kejadiannya berbeda hari jauh dan jarak tinggalnya jauh," katanya. Lebih lanjut dia mengatakan bahwa saat ini total terdapat sembilan kasus flu burung di Kabupaten Garut. Dua kasus diantaranya, yakni yang terjadi pada seorang laki-laki berinisial U berumur 17 tahun (hidup) dan anak perempuan berusia 9 tahun berinisial ASA (meninggal), dinyatakan positif infeksi flu burung menurut pemeriksaan laboratorium nasional. Dua pasien lainnya, I (5) dan S (6), dinyatakan tidak terinfeksi virus flu burung (RT-PCR negatif) dan hingga saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Sedangkan empat pasien suspek flu burung lain di Garut yang terdiri atas laki-laki berinisial M (20), perempuan berinisial EL (35), anak perempuan berinisial R (13), anak laki-laki berinisial S (4) telah meninggal dunia sebelum sempat diambil sampelnya untuk diperiksa. Departemen Kesehatan sendiri, kata dia, belum mendapatkan keterangan tentang seorang pasien perempuan berinisial K (32) yang juga diduga terinfeksi virus flu burung. Sementara total kasus positif flu burung di Indonesia, menurut Kandun, hingga saat ini total sebanyak 61 kasus dan 46 diantaranya mengakibatkan kematian.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006