Surabaya (ANTARA News) - Jalan tol Surabaya-Gempol ruas Porong-Gempol, Sidoarjo harus ditinggikan lagi 2 hingga 2,5 meter menyusul meningginya luapan lumpur panas dari sumur eksplorasi milik Lapindo Brantas Inc. yang bisa merendam badan jalan bebas hambatan itu. "Sejak tadi pagi (Minggu, 20/8) kita melakukan peninggian badan tol itu, sehingga untuk sementara ruas Porong-Gempol hanya dibuka atau dioperasikan satu arah secara situasional," ungkap Kepala Jasa Marga Cabang Surabaya-Gempol, Ir Bachriansyah, saat dikonfirmasi ANTARA di Surabaya, Minggu. Ia menjelaskan, peninggian badan jalan sepanjang 2,2 kilometer (km), mulai km 37-900 sampai 39-100. Dijadualkan, peninggian tersebut berlangsung sampai 21 hari. Hal itu dilakukan, seiring dengan masih derasnya semburan lumpur panas dari sumur Banjarpanji-1 eksplorasi gas Lapindo Brantas Inc di Desa Siring, Porong, Kabupaten Sidoarjo --50.000 M3 per-hari--. Sementara tanggul penahan luapan lumpur di sisi tol tidak mungkin ditinggikan terus, melebihi lima meter. "Akan sangat berbahaya dan kritis bila tanggul melebihi tinggi lima meter dari badan jalan. Karena itu, kita meninggikan badan jalan, agar tanggul padatan sirtu (pasir batu) tetap kuat menahan semburan lumpur," ucapnya. Karena itu, selama pengerjaan proyek peninggian badan jalan berlangsung, dan agar berbagai peralatan berat lancar beroperasi, ruas tol Porong-Gempol di tutup satu arah secara bergantian, baik arah Surabaya (Porong) maupun sebaliknya Malang (Gempol). "Penutupan sifatnya situasional, jadi pagi sampai siang hari ini arah Surabaya ke-Malang yang kita buka, karena volume kendaraan lebih banyak dari Surabaya menuju berbagai kawasan di Malang maupun Pasuruan (berlibur). Namun, bila sore hari nanti, kita buka arah sebaliknya dari Malang menuju Surabaya," paparnya. Seperti diketahui, tol ruas Gempol-Porong maupun sebaliknya sejak pekan lalu tidak dipungut biaya alias gratis, sesuai instruksi Presiden Susilo Bambang Yundhoyono yang saat itu meninjau lokasi bencana. Selama proses peninggian badan jalan tol tersebut, kendaraan berbagai jenis di arahkan melalui jalan lama, yaitu Jl Raya Porong.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006