"Misi utama Timnas Ghana adalah melaju ke Piala Dunia dan tidak perlu khawatir dengan keamanan di Mesir," kata Abedi Pele seperti dikutip kantor berita Mesir, MENA, Rabu.
Menurut Abedi Pele, pihaknya telah bertemu dengan Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke, untuk meminta jaminan keamanan di Negeri Piramida itu.
Abedi merujuk pada kekhawatiran publik Ghana belakangan ini terhadap keamanan di negara yang masih dilanda krisis politik menyusul penggulingan Presiden Mohamed Moursi pada Juli silam.
Krisis keamanan itu ditandai dengan pemberlakukan keadaan darurat dan jam malam sejak Agustus lalu.
Masa pemberlakuan keadaan darurat itu akan berakhir Kamis (14/11), menyusul pengadilan pada Selasa (12/11) memerintahkan diakhirnya keadaan darurat.
Satu delegasi pimpinan Menteri Olah Raga Ghana Elvis Afriyie Ankrah mencakup pula Abedi Pele sebelumnya telah bertemu dengan pihak FIFA untuk membicarakan jaminan keamanan dalam laga di Mesir tersebut.
Tim Ghana yang berjulukan "Black Stars" itu akan berhadapan dengan Tim Firaun dari Mesir di Gelanggang Olah Raga Angkatan Laut di Kairo.
Dalam pertandingan "playoff" pertama zona Afrika di Kumasi pada 15 Oktober lalu, Ghana membantai Mesir 6-1.
Sementara itu, pemerintah Mesir menyatakan akan menjamin penuh keamanan selama pertandingan tersebut.
Awalnya pertandingan kedua tim bergengsi Benua Hitam itu dijadwalkan digelar di stadiun 30 Juni, namun kemudian dipindahkan di Gelanggang Olah Raga Angkatan Udara di Kairo.
Ghana mencapai perempat final pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
Meskipun Mesir meraih juara empat kali Piala Afrika, namun absen pada lima putaran final Piala Dunia di Afsel tersebut.
(M043/M014)
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013
