Washington (ANTARA News) - Direktur Brazil di Dana Moneter Internasional (International
Monetary Fund
/IMF) bertemu Dewan Eksekutif IMF pada Rabu untuk membahas laporan bahwa Amerika Serikat (AS) memata-matai lembaga keuangan dunia itu.

"Pertemuan diadakan berdasarkan permintaan dari saya... Saya ingin mendapat sejumlah penjelasan," kata Direktur Brazil di IMF Paulo Nogueira Batista kepada AFP.

Nogueira Batista tidak akan mengungkapkan apa yang dibicarakan dalam pertemuan itu karena kewajiban yang melekat pada jabatannya sebagai direktur untuk tetap merahasiakan hasil pembahasan.

Namun pertemuan itu merupakan tanda-tanda keterbukaan pertama dari lembaga tersebut terkait laporan bahwa Badan Keamanan Nasional AS (NSA) telah memperluas upaya dalam memata-matai saingan-saingan AS maupun sekutu-sekutunya hingga ke IMF dan Bank Dunia (World Bank).

Media massa akhir bulan lalu mengutip para pejabat AS yang tidak disebutkan namanya yang menyatakan bahwa Presiden Amerika Serikat Barack Obama memerintahkan NSA mengakhiri pengintaian elektronik terhadap kedua lembaga keuangan global tersebut.

Namun Gedung Putih secara resmi tidak mengakui bahwa NSA mematai-matai lembaga-lembaga tersebut.

Pemerintah Brazil telah secara langsung melancarkan protes ke Washington menyangkut dugaan penyadapan yang terhadap surat elektronik Presiden Dilma Rousseff.

Nogueira Batista mengatakan sebagai direktur eksekutif Brazil di IMF, ia memiliki hak untuk mengadakan pertemuan dewan eksekutif tanpa dijadwalkan.

Ia mengatakan Direktur Utama IMF Christine Lagarde tidak hadir pada pertemuan tersebut.

Baik IMF maupun Bank Dunia menolak untuk memberikan komentar secara resmi soal masalah itu.

"Kami menyadari adanya pemberitaan tersebut dan pada saat ini tidak bisa memberikan komentar," kata juru bicara IMF kepada AFP.

Ketika ditanyai tentang tuduhan bahwa AS memata-matai IMF, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki hanya mengatakan bahwa pemerintah sedang mengkaji lagi kegiatan-kegiatannya di seluruh dunia untuk menentukan "sikap yang seharusnya", termasuk bagaimana AS berkoordinasi dengan sekutu-sekutu dan mitranya.

"Tentu saja, sebagai bagian dari upaya tersebut, kami berkonsultasi dengan negara-negara di seluruh dunia, termasuk Brazil. Dan tujuan kami, tentu, adalah bukan saja meredakan kekhawatiran mereka tetapi juga untuk memperkuat hubungan kami ke depan dalam hal pengumpulan data-data intelijen," ujarnya.

(Uu.T008)

Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2013